Majalah Farmasetika – Penyerangan Rusia ke Ukraina telah mendorong banyak perusahaan besar untuk menunjukkan dukungannya kepada Ukraina dan memutuskan hubungan dengan Rusia sebagai bentuk protes mereka. Dilansir dari laman Forbes, diantara perusahaan-perusahaan tersebut adalah IBM, Disney, Sony Interactive Entertainment, Uniqlo, Amazon, Adidas, Shell, Volkswagen, Samsung dan masih banyak lagi.
Tindakan yang sama dilakukan oleh Asosiasi Industri Farmasi Eropa yang tergabung dalam Europian Federation of Pharmaceutical Industries and Association (EFPIA). Dikutip dari lamannya, EFPIA berdiri bersama untuk solidaritas Ukraina dan mengutuk serangan ke negara mereka. Sebagai industri yang berdedikasi untuk menyelamatkan dan meningkatkan kehidupan, EFPIA berdiri untuk kedamaian.
Prioritas pertama Asosiasi adalah memastikan bahwa obat-obatan menjangkau pasien yang membutuhkannya di Ukraina, di negara-negara tetangga, di Rusia dan di negara-negara lain dimana akses obat-obatan terkena dampak negatif. Dan menyerukan kepada semua pihak untuk memfasilitasi pengiriman obat dan vaksin yang aman kepada mereka yang membutuhkan.
Keputusan EFPIA mendapat dukungan International Federation of Pharmaceutical Manufactures & Association atau IFPMA. Hal ini tampak dari pernyataan yang dipublikasikan 2 Maret 2022 di laman IFPMA.
Perusahaan dan asosiasi anggota EFPIA bekerjasama untuk mendukung Ukraina dan membantu krisis pengungsi yang muncul di negara-negara tetangga Eropa. Perusahaan industri farmasi yang tergabung dalam asosiasi telah memberikan sumbangan dan dukungan keuangan kepada organisasi non pemerintah. Hingga tanggal 10 Maret 2022, telah lebih dari 4,7 juta dosis obat-obatan esensial dan lebih dari 28 juta Euro telah terkumpul.
Dari laman yang sama diketahui bahwa perusahaan industri farmasi Bayer mengumumkan dana bantuan bencana sebesar 3 juta Euro. Termasuk dana bantuan segera sebesar 300 ribu Euro yang diberikan ke palang merah Jerman dirilis hanya satu hari setelah serangan pertama. Bayer juga telah merilis pengiriman pertama antibiotik yang dibutuhkan dan peralatan steril pada 1 Maret 2022 atas permintaan kementrian kesehatan Ukraina.
Hubertus von Baumbach, Ketua Dewan Direktur Pelaksana Boehringer Ingelheim menyatakan simpatinya dan memutuskan memberikan donasi sebesar 2,5 juta Euro kepada organisasi amal yang berkerja untuk dukungan kemanusiaan kepada Ukraina dan warganya.
Perusahaan AstraZeneca ikut mendukung upaya bantuan kemanusiaan yang mendesak di Ukraina dan Eropa Timur telah menyumbangkan 1 juta dolar di Project Hope dan International Medical Corps.
Pemberian donasi produk berupa perlengkapan kebersihan, paket kesehatan dan perbekalan kesehatan juga dilakukan oleh Johnson & Johnson. Selain itu perusahaan tersebut juga menyumbangkan 5 juta dolar untuk mendukung pekerjaan Komite Penyelamatan Internasional atau IRC dan Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah untuk memberikan dukungan kemanusiaan bagi para pengungsi di negara-negara perbatasan.
Sumbangan obat-obatan esensial termasuk antibiotik dan obat penghilang rasa sakit disumbangkan oleh perusahaan farmasi Novartis. Mereka juga berkerjasama dengan negara-negara sekitar untuk memasok obat-obatan ke Ukraina. Selain itu donasi sebesar 3 juta USD diberikan melalui tiga organisasi kemanusiaan yang membantu rakyat ukrainan dan pengungsi di negara-negara tetangga.
Melalui The Pfizer Foundation, yaitu organisasi amal yang didirikan oleh Pfizer Inc, sebesar 1 juta USD dalam bentuk dana hibah kemanusiaan disediakan iuntuk organisasi-organisasi yang berkerja di Ukraina dan negara-negara sekitarnya seperti melalui Palang merah Amerika, Korps Medis International, dan Komite Penyelamatan Internasional.
Hal yang sama dilakukan oleh Sanofi yang telah menyumbangkan 5 juta Euro kepada Palang Merah untuk Ukraina dan negara-negara tetangga dan kepada UNHCR, Badan pengungsi PBB. Perusahaan ini pun mempercepat donasi obat-obatan esensial dan vaksin untuk mendukung pasien di Ukraina dan pengungsi.
Yayasan Novo Nordisk telah menyumbangkan sekitar 7,4 juta Euro atau sekitar 8,2 juta dolar untuk upaya dukungan termasuk, termasuk 700ribu euro untuk UNHCR-badan pengungsi PBB.
Dengan terganggunya rantai pasokan normal kami berdialog dengan beberapa organisasi kemanusiaan internasional untuk memberikan bantuan dan telah menyumbangkan obat-obatan dan pasokan ke kementerian kesehatan Ukraina, ujar Novo Nordisk di situs web EFPIA.
Rocephin, antibiotik penting yang digunakan untuk mengobati gejala berbagai jenis infeksi bakteri dan terdaftar dalam daftar obat esensial Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, telah disumbangkan oleh perusahaan farmasi Roche untuk mendukung rakyat Ukraina dalam pasokan medis tambahan.
Namun demikian, upaya yang dilakukan perusahaan industri farmasi mendapat sorotan dari pihak lain. Mengutip FiercePharma, CEO Pfizer Albert Boula mengatakan bahwa perusahaannya tidak berencana berinvestasi di Rusia, walau begitu Pfizer tidak akan berhenti total berbisnis di Rusia.
“Bagaimana bisa kamu mengatakan saya tidak akan mengirimkan obat kanker ke Rusia karena apa yang yang telah mereka lakukan?”, jawabnya saat ditanya di Face The Nation, sebuah program acara di CBS News.
Pfizer memproduksi beberapa perawatan di Rusia tapi tidak mengekspornya, kata Bourla. Dia menambahkan bahwa kurang dari setengah persentase dari total bisnis Pfizer berasal dari negara tersebut.
Perusahaan farmasi dan perawatan kesehatan menunjukkan bahwa karena mereka menyediakan obat-obatan yang menyelamatkan jiwa, mereka dibebaskan dari sangsi yang dijatuhkan oleh Amerika serikat dan Eropa.
Referensi:
https://www.efpia.eu/news-events/the-efpia-view/efpia-news/pharmaceutical-industry-response-to-the-war-in-ukraine/
https://www.ifpma.org/resource-centre/pharmaceutical-industry-response-to-the-crisis-in-ukraine/
https://www.fiercepharma.com/pharma/pfizer-ceo-bourla-says-company-will-stop-investment-russia-not-end-its-business-there
https://www.forbes.com/sites/marisadellatto/2022/03/10/goldman-sachs-amazon-3m-here-are-the-companies-cutting-ties-with-russia-over-ukraine-invasion/