Majalah Farmasetika – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama Kementrian Riset, Teknologi- Badan Riset dan Inovasi Nasional (RISTEK-BRIN) memperkenalkan SI-Monic (Smart Innovated Monitoring for Covid-19) sebagai alat pendeteksi pergerakan suspek COVID-19 berbentuk mirip seperti jam pintar (smart-watch).
Ketua periset SI-Monic, Galih Nugraha Nurkahfi, menjelaskan SI-Monic merupakan sistem pengawasan individu bagi orang yang terkonfirmasi/suspek/kontak erat berbasis wearable device pertama di Indonesia yang tujuannya untuk melakukan pengawasan pergerakan terhadap suspek selama melakukan isolasi/karantina.
“Teknologi yang dibenamkan pada wearable device SI-Monic berupa Chip Bluetooth Low Energy (BLE) yang memiliki ID khusus dan terkoneksi dengan internet, via smartphone sehingga pemakainya akan selalu bisa dipantau melalui server terpusat.” jelas Galih dalam rilis media sosial LIPI (2/10/2020).
Setelah melewati uji laboratorium, SI-Monic telah dipakai selama 14 x 24 jam, sambil dilakukan pengamatan terhadap kinerjanya (termasuk respon untuk pengiriman notifikasi bila terjadi pelanggaran karantina).
Saat ini telah melewati uji fungsional dengan digunakan kepada relawan internal LIPI yang mewakili lokasi dan gender di Bandung dengan memperhatikan aspek non teknis seperti kenyamanan saat dipakai dan beraktifitas sehari hari.
SI-Monic diharapkan akan dapat diimplementasikan oleh pemerintah untuk menurunkan reproduction rate COVID-19