Download Majalah Farmasetika

Makan Micin Berlebih Tingkatkan Reaksi Oksidasi dalam Tubuh Hingga Kerusakan Organ

Majalah Farmasetika – Monosodium glutamate (MSG) dikenal sebagai “micin” merupakan bumbu yang sering ditambahkan pada masakan untuk menguatkan cita rasa masakan tersebut, bahan ini mudah ditemukan dirumah dan diluar berupa jajanan yang biasa dikonsumsi bahkan biasanya dikonsumsi oleh anak – anak. Namun, kebiasaan konsumsi Monosodium glutamate (MSG) tidak terkontrol dan tidak sesuai dengan aturan tanpa disadari dapat menimbulkan banyak masalah Kesehatan diantaranya kenaikan reaksi oksidasi dalam tubuh sehingga stress oksidatif meningkat dan menimbulkan masalah Kesehatan yang kompleks.

Pada dasarnya konsumsi Monosodium glutamate (MSG) diperbolehkan namun pada batas yang telah ditetapkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) dan World Health Organization (WHO) yaitu 0-120 mg/Kg (James dan Yutunde, 2011) atau 6 gram/hari setara dengan 1 sendok teh. Batasan tersebut memang cukup tinggi, namun banyak masyarakat yang tidak sadar mengkonsumsi makanan yang mengandung Monosodium glutamate (MSG). Terlebih lagi saat ini perkembangan dunia kuliner cukup pesat dan banyak makanan yang mengandung Monosodium glutamate (MSG) yang berlebih. Saat ini banyak sekali makanan  mengandung banyak MSG yang beredar dipasaran, seperti mie instan, bakso, seblak dan makanan ringan lainnya walaupun jumlah MSG dalam makanan tersebut sedikit namun apabila terakumulasi dengan makanan lain jumlah MSG yang dikonsumsi cukup tinggi.

Radikal bebas merupakan hasil sampingan reaksi oksidasi dalam tubuh yang normal terbentuk akibat proses metabolisme sel normal namun, reaksi oksidasi ini akan meningkat  akibat respon terhadap pengaruh dari luar tubuh, seperti konsumsi Monosodium glutamate (MSG) dalam jumlah banyak sehingga radikal bebas yang terbentuk meningkat (Sari, 2017; Nurshesa dan Febrianti, 2015). Konsumsi Monosodium glutamate (MSG) dalam jumlah banyak dan jangka waktu lama dapat meningkatkan stress oksidatif yang diakibatkan oleh ke tidak seimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh (Wahyudi dkk, 2018: Sinaga, 2016). Akibatnya, terdapat banyak masalah Kesehatan yang timbul akibat kondisi ini diantaranya terjadi kerusakan hati, ginjal, dan penyakit kardiovaskuler (Bewari dan Agverianti,2017).

Baca :  Penurunan Fungsi Otak Bagi "Generasi Micin", Benarkah?

Hasil penelitian secara In Vivo pada tikus menunjukan bahwa pemberian Monosodium glutamate (MSG) 2 mg/grBB/Hari menyebabkan kerusakan pada sel hati tikus dan pemberian Monosodium glutamate (MSG) 4 mg/grBB/Hari menunjukan kerusakan pada sel ginjal yang diakibatkan oleh reaksi oksidasi berlebihan yang diakibatkan pemberian MSG sehingga terjadi peningkatan efek radikal bebas (Muhartono dkk, 2017; Wahyudi dkk, 2016). Penelitian lain menunjukan pemberian 1,512 mg/grBB/Hari MSG menyebabkan kerusakan pada sel jantung akibat peningkatan stress oksidatif (Rahayu, dkk, 2021).

Berdasarkan penelitian tersebut menunjukan bahwa konsumsi Monosodium glutamate (MSG) pada jumlah banyak dan waktu lama dapat menimbulkan meningkatnya reaksi oksidasi yang mengakibatkan stress oksidatif yang mengakibatkan kerusakan pada organ dalam tubuh. Penggunaan Monosodium glutamate (MSG) memang diperbolekan untuk penguat rasa masakan namun tetap harus diperhatikan jumlahnya dan diperhatikan juga komposisi dari makanan yang akan di konsumsi apakah mengandung MSG atau tidak untuk menghindari efek yang tidak diinginkan dari konsumsi MSG yang berlebih.

Referensi

Berawi, K.N. dan Agverianti, T. 2017. Efek Aktivitas Fisik pada Proses Pembentukan Radikal Bebas sebagai Faktor Risiko Aterosklerosis’, Jurnal Majority. 6(2): 85–90.

James O, Yetunde A. 2011. Acute Low Dose Monosodium Glutamate Retards Novelty Induced Behaviours in Male Swiss Albino Mice. J Neurosci Behav Heal,3(4),51–6.

Muhartono, Imanto, M. dan Dewi, N.R. 2018.Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas ( Alpinia galangal L . Willd ) Terhadap Gambaran Histopatologi Ginjal Mencit Jantan ( Mus musculus L .) yang Diinduksi oleh Monosodium Glutamat ( MSG ) The The Effect of Administration Ethanol Extracted G’, Jurnal Kedokteran Unila, 2(1), pp. 25–30.

Nurshesa.A. dan Febriati.N. 2015. Pengaruh Ekstrak Daun Cincau Hijau (Cyclea Barbata Miers.) terhadap Gambaran Histopatologik Hepar Mencit (Mus Musculus) yang Diinduksi MSG sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Kelas XI. JUPEMASI-PBIO Vol. 1 (2): 198-203.

Baca :  Penurunan Fungsi Otak Bagi "Generasi Micin", Benarkah?

Rahayu, M.S.S., Yuziani, Y. dan Nadira, C.S. 2021.Pengaruh pemberian Monosodium glutamat peroral terhadap gambaran histopatologi jantung pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar’, Jurnal Kedokteran Syiah Kuala. 21(1) : 16–20. doi:10.24815/jks.v21i1.20725.

Sari, A.N. 2017.POTENSI ANTIOKSIDAN ALAMI PADA EKSTRAK DAUN JAMBLANG (SYZIGIUM CUMINI (L.) SKEELS). EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA. 18(02): 107–112. doi:10.24036/eksakta/vol18-iss02/61.

Sinaga, F.A. 2016.Stress oksidatif dan status antioksidan pada aktivitas fisik maksimal’, Jurnal Generasi Kampus, 9(2):176–189.

Wahyudi, A., Bahar, Y. dan Septianawati, P. 2018. Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Kemangi ( Ocimum basilicum L folium ) Terhadap Kadar Sgot Dan Sgpt Tikus Putih (Rattus norvegicus strain wistar) Yang Diinduksi MSG’. Herb-Medicine Journal. 1(1). doi:10.30595/hmj.v1i1.2484.

Share this:

About Siti Nazila Awaliyyah Lukmanul Hakim

Check Also

Kimia Farma Hadapi Tantangan Besar: Penutupan Pabrik dan PHK Karyawan

Majalah Farmasetika – PT Kimia Farma (Persero) Tbk, perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, saat ini …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.