Majalah Farmasetika – Industri farmasi adalah salah satu sektor paling krusial dalam menjaga kesehatan masyarakat. Karena menyangkut langsung keselamatan pasien, industri ini diatur dengan sangat ketat oleh berbagai regulasi, salah satunya adalah pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Untuk memastikan standar kualitas dan keamanan tetap terjaga, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) tidak hanya mengawasi sebelum dan sesudah obat beredar, tetapi juga mendorong industri farmasi agar terus melakukan evaluasi dan perbaikan secara mandiri.
Salah satu inisiatif penting yang diluncurkan BPOM adalah Program Maturitas Industri Farmasi. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan industri farmasi yang mandiri dan berdaya saing, sebagaimana tercantum dalam Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang percepatan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan.
Secara sederhana, program ini adalah sistem penilaian terhadap tingkat kematangan (maturitas) industri farmasi berdasarkan implementasi sistem mutu dan kepatuhan terhadap CPOB. BPOM menyediakan Tools Assessment, yaitu alat bantu berupa kuesioner dengan 23 aspek penilaian yang mencakup seluruh elemen penting dalam produksi obat yang aman dan berkualitas.
Tujuan dari tools ini bukan hanya sekadar evaluasi, tetapi juga untuk:
BPOM mengklasifikasikan tingkat maturitas ini ke dalam empat level:
BPOM telah menyusun timeline program maturitas untuk tahun 2025. Tahapan yang harus dilalui industri farmasi antara lain:
Seluruh industri farmasi diwajibkan mengikuti program ini. Hasilnya akan menjadi tolok ukur bagi BPOM untuk menentukan strategi pembinaan dan pengawasan yang lebih tepat sasaran.
Bagi industri farmasi yang ingin mengakses petunjuk teknis dan mengisi Tools Assessment, BPOM telah menyediakan portal resmi: klikcpob.pom.go.id/maturitas-if
Program Tools Assessment ini bukan sekadar administrasi. Ia adalah cerminan tekad BPOM dan pemerintah untuk membawa industri farmasi Indonesia naik kelas—lebih mandiri, lebih kompetitif, dan lebih siap menghadapi tantangan global. Dengan keterlibatan aktif pelaku industri, kita berharap Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam produksi obat-obatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
Majalah Farmasetika – Salah satu penyebab gagalnya terapi pengobatan pada pasien adalah tingkat kepatuhan yang…
Majalah Farmasetika - Metode utama dalam pengobatan kanker meliputi pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi. Namun…
Majalah Farmasetika - Distribusi farmasi merupakan salah satu tahapan kritis dalam rantai pasok obat, dimana…
Majalah Farmasetika – Pada industri farmasi, serangkaian proses pembuatan obat dilakukan dengan tetap memperhatikan mutu…
Majalah Farmasetika - Fenomena kolagen minum tak terbantahkan. Tapi, sebagai farmasetika, kita harus bertanya: Bagaimana…
Majalah Farmasetika - Banyak pejuang jerawat tidak sadar. Menggabungkan Benzoyl Peroxide dengan filter sunscreen yang…