Download Majalah Farmasetika

Profil Kandidat Ketua Kolegium Farmasi 2024, Yuk Voting Sekarang Juga!

Majalah Farmasetika – Pemilihan Ketua Kolegium Farmasi 2024 akan segera dilaksanakan dengan beberapa kandidat yang memiliki latar belakang akademik dan pengalaman yang mengesankan. Berikut adalah profil lengkap dari masing-masing kandidat serta informasi mengenai mekanisme voting.

Daftar Kandidat

  1. Prof. apt. Muchtaridi, Ph.D.
    • Latar Belakang: Guru Besar di Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad).
    • Keahlian: Kimia Medisinal dan Radiofarmaka.
    • Penelitian: Menghasilkan banyak penelitian, termasuk pemanfaatan teknik komputasi untuk pengembangan obat terhadap penyakit seperti kanker payudara dan flu burung. Juga melakukan penelitian tentang bahan obat herbal, termasuk pemanfaatan buah manggis.
    • Penghargaan: Diakui dalam Top 2% World Ranking Scientist versi Stanford University.
    • Pengalaman Kerja sebagai Tenaga Kesehatan: Sebagai tenaga kesehatan, Prof Muchtaridi memiliki pengalaman luas dalam pengembangan standar dan pedoman di bidang radiofarmaka, termasuk sebagai Ketua Tim Standar Kompetensi Nasional Produksi Radiofarmaka (KNNI), anggota penyusun Pedoman Penilaian Mutu Radiofarmaka BPOM, serta aktif sebagai Manajer Apotek di Klinik Jatinangor, dan terlibat dalam proyek-proyek penelitian farmasi industri serta kemandirian bahan baku obat.
    • Pengalaman Organisasi: Prof. Muchtaridi berperan aktif sebagai Ketua Pusat Kolaborasi Riset Radiofarmaka Teranostik, Presiden Indonesian Society for Cancer Chemoprevention, serta anggota dan pemimpin di berbagai organisasi profesi farmasi, kimia, dan kesehatan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
  2. Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si
    • Latar Belakang: Guru Besar di Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad).
    • Tanggal Lahir: 27 April 1969, Bandung.
    • Pendidikan: Menyelesaikan S1 hingga S3 di Unpad.
    • Keahlian: Farmasi Klinik dan Farmakologi.
    • Pengalaman Organisasi: Ketua Gugus Tugas Covid-19 Ikatan Apoteker Indonesia dan Wakil Ketua di Ikatan Apoteker Indonesia. Pernah menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Riset, Pengabdian Masyarakat, Kerjasama, dan Inovasi Unpad serta Dekan Fakultas Farmasi. Saat ini, beliau juga merupakan Direktur Utama di Institut Pembangunan Jawa Barat (Injabar) Unpad.
  3. Prof. Dr. apt. Agung Endro Nugroho, S.Si., M.Si.
    • Latar Belakang: Guru Besar Fakultas Farmasi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
    • Tanggal Lahir: 15 Januari 1976, Surakarta.
    • Pendidikan: Menjadi guru besar termuda di UGM pada tahun 2012 pada usia 36 tahun.
    • Keahlian: Farmakologi molekuler dan pengembangan obat-obatan herbal.
    • Penelitian: Berfokus pada tanaman awar-awar, yang ekstrak etanoliknya menunjukkan potensi sitotoksik pada sel kanker payudara. Sangat aktif dalam pengembangan obat herbal untuk hipertensi, diabetes, dan kanker, serta menekankan pentingnya pengembangan obat herbal di Indonesia.
  4. Prof. Dr. I Ketut Adnyana
    • Latar Belakang: Ahli terkemuka dalam bidang farmakologi, khususnya obat-obatan berbahan alami.
    • Pendidikan: Sarjana, apoteker, dan magister di Institut Teknologi Bandung (ITB), meraih gelar Ph.D. pada tahun 2001 dari Toyama Medical and Pharmaceutical University, Jepang.
    • Keahlian: Pemanfaatan bahan alami untuk penyakit degeneratif seperti sindrom metabolik.
    • Peran Saat Ini: Profesor di Sekolah Farmasi ITB dan kepala program pascasarjana di sana. Terlibat aktif di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.
  5. Prof. Dr. apt. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si., Ph.D.
    • Latar Belakang: Guru Besar di Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta.
    • Tanggal Lahir: 30 April 1976, Semarang.
    • Pendidikan: Menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister di bidang Farmasi Klinik di UGM, kemudian mendapatkan gelar doktor di bidang Farmakoepidemiologi dan Farmakogenetik, serta post-doktoral di Leiden University Medical Center, Belanda.
    • Keahlian: Farmakogenetik, farmakoepidemiologi, kualitas hidup pasien, dan pharmacovigilance.
    • Penelitian: Fokus pada individualisasi terapi untuk pasien tuberkulosis dan diabetes, serta validasi instrumen pengukuran kualitas hidup pasien kanker. Aktif dalam organisasi internasional seperti International Society of Pharmacoepidemiology dan International Society of Pharmacoeconomics and Outcomes Research.
  6. Hamidah Sri Supriati
    • Latar Belakang: Akademisi di bidang farmasi yang terafiliasi dengan STIKES Muhammadiyah Manado.
    • Penelitian: Fokus pada aktivitas antibakteri dari ekstrak tanaman, termasuk penelitian ekstrak etanol daun kayu kambing (Garuga floribunda) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Terlibat dalam penelitian mengenai formulasi salep untuk penyembuhan luka bakar berbasis ekstrak daun Afrika (Vernonia amygdalina).
    • Kontribusi: Berkontribusi dalam jurnal ilmiah terkait pengujian toksisitas dan efektivitas ekstrak berbagai tumbuhan dalam konteks farmasi dan kesehatan.
  7. Yessy Susilowati
    • Latar Belakang: Dosen yang terafiliasi dengan Program D3 Farmasi di Institut Teknologi, Sains, dan Kesehatan RS Dr. Soepraoen Kesdam V/BRW.
    • Pendidikan dan Keahlian: Memiliki latar belakang pendidikan di bidang farmasi dan terdaftar sebagai apoteker.
  8. Apt. Shandra Isasi Sutiswa, S.Farm., M.S.Farm.
    • Latar Belakang: Akademisi yang saat ini berafiliasi dengan Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, khususnya di program studi D3 Farmasi.
    • Keahlian: Farmasetika, teknologi farmasi, dan farmasi komunitas.
    • Penelitian: Aktif dalam penelitian mengenai formulasi sediaan kapsul herbal dari ekstrak seledri yang berpotensi sebagai anti-maag. Selain itu, terlibat dalam penerbitan buku ajar seperti “Teknologi Formulasi Sediaan Steril” dan “Farmasetika Dasar”.
  9. Apt. Drs. Budi Raharjo, Sp.FRS
    • Latar Belakang: Apoteker dan praktisi farmasi klinis yang memiliki spesialisasi dalam farmasi rumah sakit, khususnya di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto.
    • Kegiatan Akademik: Aktif dalam seminar tentang pharmaceutical care pada penyakit jantung koroner dan manajemen diabetes melitus tipe 2, di mana beliau memberikan pandangan mengenai peran layanan kefarmasian dalam pengelolaan penyakit kronis, termasuk studi kasus dengan metode SOAP.
Baca :  Peran Farmasetika Online sebagai Situs Informasi dan Komunitas Farmasi di Indonesia

Mekanisme Voting

Untuk memberikan suara pada pemilihan Ketua Kolegium Farmasi 2024, berikut adalah langkah-langkah yang perlu diikuti:

  1. Kunjungi laman votingkolegium.kemkes.go.id.
  2. Pilih Kolegium Farmasi.
  3. Masukkan email akun yang terdaftar di SATUSEHAT SDMK untuk memilih kandidat.
  4. Waktu voting berlangsung dari tanggal 26 September jam 13.01 hingga 27 September jam 13.00.
  5. Pilih kandidat yang diinginkan.

Catatan: Setiap pemilih hanya memiliki satu hak suara.

Jangan lupa saksikan pemaparan visi dan misi masing-masing kandidat pada laman YouTube berikut ini:

Dengan pemilihan yang akan datang, diharapkan dapat terpilih pemimpin yang mampu membawa Kolegium Farmasi ke arah yang lebih baik, serta berkontribusi terhadap kemajuan bidang farmasi di Indonesia.

Share this:

About farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Check Also

Pedoman Baru Kemenkes: Wajib SKP untuk Perpanjangan Izin Praktik, Tingkatkan Kompetensi Tenaga Medis

Majalah Farmasetika – Kementerian Kesehatan Indonesia telah merilis pedoman baru melalui Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.