Majalah Farmasetika (V1N5-Juli 2016). Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) merasa keberatan dan sangat merugikan nama baik profesi Apoteker dan organisasi IAI serta meminta klarifikasi pemberitaan Metro TV terkait produsen vaksin palsu kebanyakan Apoteker.
Melalui surat nomor B1.176/PP-IAI/1418/VII/2016 yang ditujukan kepada Pemimpin Redaksi Metro TV, Putra Nababan berisi 2 poin penting, yakni
- Pemberitaan sangat tidak akurat sehingga merugikan nama baik profesi apoteker
- Informasi yang tidak benar tersebut, sangat merugikan nama baik profesi Apoteker dan organisasi IAI. Kondisi itu diperburuk dengan pemberitaan yang berulang-ulang di media, sehingga berita tidak akurat tersebut semakin tersebar luas di tengah masyarakat. Salah satu dampaknya adalah terjadinya salah persepsi di masyarakat atas prodesi mulia dari apoteker yang menjadi penjaga gawang peredaran obat selama ini.
PP IAI merasa sangat prihatin dan menyesalkan atas kondisi ini dan meminta klarifikasi dari Metro TV mengenai pemberitaan tersebut. PP IAI selalu berupaya untuk terus meningkatkan profesionalisme para apoteker yang ada di bawah naungannya. Berbagai program di lakukan agar apoteker makin mampu menunjukkan perannya dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Surat ini ditandatangani oleh Ketua Umum PP IAI, Drs. Nuruh Falah Eddy Pariang, Apt. dan Sekjen PP IAI Noffendri, S.Si, Apt., pada 16 Juli 2016 sehari setelah PD IAI Jabar mengeluarkan nota protes. [Baca : PD IAI Jabar Menuntut Metro TV Meminta Maaf Terkait Pemberitaan Menyesatkan].