Senyawa Pada Tanaman Sirsak dan Manfaatnya Untuk Dunia Kesehatan

Farmasetika.com – Beberapa senyawa penting untuk kesehatan manusia dan sumber antioksidan dapat diperoleh dari alam, seperti pada tanaman Sirsak (Annona Muricata Linn).

Tanaman Sirsak (Annona Muricata Linn)

Tanaman sirsak terkenal terutama karena buahnya yang dapat di konsumsi. Selain itu, tanaman Sirsak adalah satu dari sekian banyak tanaman yang biasanya digunakan secara tradisional sebagai obat herbal oleh masyarakat.

Kandungan Senyawa Pada Tanaman Sirsak (Annona Muricata Linn)

Secara umum pada tanaman Sirsak terdapat senyawa acetogenin. Senyawa ini merupakan seyawa polyketides dengan struktur 30-32 rantai karbon tidak bercabang yang terikat pada gugus 5-methyl-2-furanone. Secara rinci beberapa organ tanaman Sirsak yang mengandung senyawa meliputi :

Buah Sirsak terdapat : alkaloid, tanin, aponin, flavonoid dan polifenol dan asam amino seperti lisin, metionin dan triptopan (Human Nutrition Information Service, 1982 ; Putri, 2015).
Pada biji terdapat : asam lemak dan protein
Pada daun dan batangnya terdapat : senyawa senyawa polykatides (steroid seperti sitosterol), annonain, saponin, flavonoid, dan tannin (Hermawan dan Laksono, 2013 ; Kardinan, 2004)

Manfaat Senyawa Pada Tanaman Sirsak

Tanaman sirsak terkenal terutama karena buahnya yang dapat di konsumsi. Di lain sisi, tanaman sirsak hampir semua bagiannya dapat dijadikan sebagai obat herbal maupun obat-obatan langsung.
Secara umum senyawa acetogenin yang dapat digunakan untuk melawan sel kanker tanpa merusak sel sehat, anti bakteri, antiparasit, kardiotonik, dan dekongestan (Rieser et al, 1993; Sayuti, et al ; Alal et al., 1999 ; Sari et al, 2010; Susantiningsih, 2014 ).

Pada senyawa steroid seperti sitosterol : bahan pembuatan obat-obat steroid (Margawati, 1991). Untuk rantai furanone C23 pada gugus 5-methyl-2-furanone memiliki ativitas sitotoksik.

Sementara senyawa flavonoid, tanin, saponin, dan polifenol telah dikenal sebagai salah satu substansi antioksidan yang berkekuatan sangan sangat kuat hingga dapat menghilangkan efek merusak yang terjadi pada oksigen dalam tubuh manusia (Emam et al., 2009)

Sejauh ini, pemanfaatan senyawa acetogenin pada daun sirsak sebagai obat kebanyakan hanya dengan cara merebusnya saja. Karena itu, evaluasi lanjutan dalam dunia kesehatan dan disiplin ilmu terkait sangat membantu perkembangan bidang farmasi di Indonesia.

Daftar Pustaka
1.Proctor PH, Reynolds ES. Free radicals and disease in man. Physiol Chem Phys Med. 16;1984:175-95.
2.Droge W. Free radicals in the physiological control of cell function. Physiol Rev. 82;2002:47-95.
3.Rahardjo, M., & Hernani. 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan, Penebar, Swadaya, Jakarta.
4.Sibue, Posman. 10 Maret 2006. Antioksidan, Senyawa Ajaib Penangkal Penuaan Dini, Sinar Harapan.
5.Alali FQ, Liu X, McLaughin JL. Annonaceous acetogenins: recent progress, J Nat Prod. 62, 1999, 504-540.
6.Sayuti K, Yenrina R, Putri RA. Antioxidant Activity and LC50 of Soursop Leaves Jelly Candy with Addition of Soursop Fruit Extract (Annona muricata L), International Journal On Anvanced Science Engineering Information Technology. Vol.5 (2015) : 2088-5334
7.E.T. Margawati, B. Tappa, Dan R.R. Samsoedin. “Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona Muricata L.)Terhadap Siklus Reproduksi Pada Mencit Putih Dara”. Bul. Penelit Kesehat. 19 (1) 1991.
8.Galih Prihasetya hermawan & hendrawan laksoso. “ekstraksi daun sirsak (Annona Muricata L.) menggunakan pelarut etanol” http://ejournal-sl.undip.ac.id/index/php/jkti . jurnal teknologi kimia dan industri, Vol 2, No 2. Semarang 2013, hal 111-115
9.Yeni Dianita Sari, Sitti Nur Djannah, Laela Hayu Nurani. “Uji Aktivitas Antibakteri Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata L.) Secara In Vitro Terhadap Staphylococcus Aureus Atcc 25923 Dan Escherichia Coli Atcc 35218 Serta Profil Kromatografi Lapis Tipisnya” Jurnal Kesmas Uad, Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, 218-238.
10.Tiwuk Susantiningsih. “The Effect Of Giving Soursop Leaves Annona Muricata L Extract To Sialic Acid Level On Female Rats Induced Dmba (7,12- Dimethylbenz(A)Anthracene)” Biochemistry Departement, Faculty Of Medicine Lampunguniversity. Juke, Volume 4, Nomor 7, Maret 2014