farmasetika.com – Gagal jantung adalah suatu kondisi dimana jantung mengalami kegagalan dalam memompa darah guna mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini mengakibatkan peregangan ruang jantung (dilatasi) guna menampung darah lebih banyak untuk dipompakan ke seluruh tubuh atau mengakibatkan otot jantung kaku dan menebal. Jantung hanya mampu memompa darah untuk waktu yang singkat dan dinding otot jantung yang melemah tidak mampu memompa dengan kuat.
Sebagai akibatnya, ginjal sering merespons dengan menahan air dan garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh klien menjadi bengkak (congestive) (Udjianti, 2010).
FDA setujui Tablet Corlanor
FDA (Foods and Drugs Administration) telah menyetujui obat baru dengan formulasi tablet dan larutan untuk pengobatan gagal jantung kronik. Corlanor mengandung zat aktif bernama ivabradine. Ivabradine merupakan inhibitor cardiac pacemaker untuk menurunkan detak jantung pada pasien dengan gagal jantung kronik, ritme sinus, dan pasien dengan detak jantung melebihi 75 bpm. Ivabradine mengalami metabolisme pada CYP3A4 dan berubah menjadi metabolit S18982. (FDA, 2015)
Sel-sel nodus sinoatrial (alat pacu jantung) dari miosit jantung bertanggung jawab untuk menghasilkan arus depolarisasi diastolik spontan yang menentukan pacu denyut jantung. Hal ini bisa terjadi dengan adanya channel di nodus sinoatrial bernama kanal If. Ivabradine mengurangi denyut jantung secara selektif dan spesifik dengan menghambat kanal If dengan cara yang bergantung pada konsentrasi. Ivabradine masuk ke dalam kanal If dan berikatan dengan sisi intraseluler, dan mengganggu aliran ion Natrium dan Kalium pada sel. Hal ini mengakibatkan perpanjangan fase depolarisasi diastolik, dan mengurangi detak jantung. (Fala, 2016)
Dalam laporan FDA, mengatakan bahwa Corlanor diproduksi dengan 2 bentuk sediaan yaitu:
Formula Tablet
Zat Aktif : Ivabradine 5 mg dan 7.5 mg
Eksipien: colloidal silicon dioxide, glycerol,hypromellose, lactose monohydrate, magnesium stearate, maize starch, maltodextrin, polyethylene glycol 6000, red iron oxide, titanium dioxide, dan yellow iron oxide
Oral Solution
Zat Aktif : Ivabradine 5mg/5 mL
Eksipien : maltitol dan air
Penggunaan Corlanor dimulai dengan pemberian 5 mg x 2 /hari. Setelah 2 minggu, dosis harus diatur berdasarkan detak jantung pasien. Dosis maksimum dalam sehari adalah 7.5 mg. (FDA, 2015)
Uji Klinis
Terdapat 3 jenis Percobaan klinis untuk pengujian Corlanor meliputi SHIFT, BEAUTIFUL, dan SIGNIFY.
SHIFT merupakan studi acak, double-blind, yang membandingkan ivabradine dengan placebo pada 6558 pasien dewasa dengan umur rata-rata 61 tahun dengan riwayat penyakit Gagal jantung kelas 2 hingga 4, LVEF >35%, dan detak jantung >70 bpm. Hasil dari studi tersebut menunjukkan bahwa ivabradine dapat menurunkan resiko kematian karena gagal jantung berdasarkan analisa waktu. Pasien yang menerima Ivabradine mengalami penurunan detak jantung hingga 15 bpm. (Swedberg, 2010).
BEAUTIFUL adalah uji klinis acak, double-blind, dengan kontrol plasebo dengan jumlah pasien 10.917 dengan riwayat, gangguan fungsi sistolik ventrikel kiri (fraksi ejeksi <40%), dan denyut jantung istirahat ≥60 bpm. Pasien memiliki gejala gagal jantung atau angina yang stabil selama minimal 3 bulan, dan mereka menerima obat jantung konvensional dengan dosis stabil selama minimal 1 bulan. 12 Pasien diacak dalam rasio 1: 1 untuk menerima ivabradine atau plasebo dengan dosis awal 5 mg dua kali sehari dengan dosis meningkat menjadi 7,5 mg dua kali sehari, tergantung pada denyut jantung istirahat pasien dan tolerabilitas nya. Pada median follow-up 19 bulan, ivabradine tidak secara signifikan mempengaruhi titik akhir komposit primer.
SIGNIFY adalah uji klinis acak, tersamar ganda dari 19.102 orang dewasa dengan CAD stabil, tetapi tanpa gagal jantung yang terbukti secara klinis. Dosis awal ivabradine adalah 7,5 mg dua kali sehari, dan dosisnya dapat ditingkatkan hingga 10 mg dua kali sehari atau diturunkan menjadi 5,0 mg dua kali sehari untuk mencapai denyut jantung target dari 55 bpm hingga 60 bpm. Pada median follow-up 24,1 bulan, ivabradine tidak secara signifikan mempengaruhi titik akhir komposit primer.(Fox, 2008)
DAFTAR PUSTAKA
Fala L. (2016). Corlanor (Ivabradine), First HCN Channel Blocker, FDA Approved for the Treatment of Patients with Heart Failure. American health & drug benefits, 9(Spec Feature), 56–59.
Fox K, Ford I, Steg PG, et al; 2008. BEAUTIFUL Investigators. Ivabradine for patients with stable coronary artery disease and left-ventricular systolic dysfunction (BEAUTIFUL): a randomised, double-blind, placebo-controlled trial. Lancet. 2008
Swedberg K, Komajda M, Böhm M, et al; 2010. SHIFT Investigators. Ivabradine and outcomes in chronic heart failure (SHIFT): a randomised placebo-controlled study. Lancet. 2010
Udjianti, Wajan J. 2010. Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba medika
US Food and Drug Administration, 2015. FDA approves Corlanor to treat heart failure. Press release.
Penulis : Praditya Alfathan, Program Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran