Solid & Semisolid

Doravirine, Harapan Baru untuk Terapi Pasien HIV

farmasetika.com – Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah menyetujui Doravirine sebagai obat baru untuk pengobatan pasien dengan infeksi virus HIV-1. Doravirine termasuk ke dalam golongan obat penghambat reverse transcriptase non-nukleotida (NNRTI) yang dapat ditoleransi dengan baik dalam penelitian hingga saat ini. Obat ini disebut-sebut sebagai kandidat obat baru bagi pasien yang beralih dari obat NNRTI lain yang kurang ditoleransi, seperti efavirenz.

Apa saja kelebihan Doravirine?

  1. Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan
  2. Interaksi obat sedikit sehingga dapat digunakan bersama dengan statin, kontrasepsi oral, dan antasida
  3. Menunjukkan profil lemak darah yang menguntungkan
  4. Efek samping terhadap sistem saraf pusat jauh lebih sedikit daripada efavirenz

Bagaimana dosis dan bentuk obatnya?

Doravirine disetujui oleh FDA dalam bentuk tablet salut dengan dosis 100 mg per hari. Bentuk tablet salut ini dapat memperpanjang durasi kerja obat. Oleh karenanya, doravirine hanya digunakan satu kali sehari. Selain itu, FDA juga menyetujui obat kombinasi doravirine, lamivudine dan tenofovir.

Apa saja efek sampingnya?

Sakit kepala, mual, diare, dan ruam. Dalam studi klinik sampai saat ini, ruam biasanya tidak serius dan dapat sembuh tanpa penghentian doravirine. Kelainan laboratorium termasuk peningkatan enzim hati dan bilirubin total. Profil lemak darah menguntungkan terlihat saat studi klinik fase III, yaitu adanya penurunan total kolesterol, kolesterol LDL, dan trigliserida.

Penggunaan doravirine yang hanya satu kali sehari dengan berbagai kelebihan yang telah disebutkan, dapat meningkatkan kepatuhan pasien HIV dalam meminum obat karena kepatuhan adalah salah satu penentu utama penekanan virus HIV. Penggunaan obat yang mudah, efek samping dan interaksi obat yang minimal dapat menjadi faktor pendukung kepatuhan pasien.

Sumber:

Johnson, M., Kumar, P., Molina, J. M., Rizzardini, G., Cahn, P., Bickel, M., … & Sklar, P. 2019. Switching to doravirine/lamivudine/tenofovir disoproxil fumarate (DOR/3TC/TDF) maintains HIV-1 virologic suppression through 48 weeks: results of the DRIVE-SHIFT trial. JAIDS Journal of Acquired Immune Deficiency Syndromes, 81(4), 463-472.

Pharmacokinetics of Plasma Doravirine Once Daily Over 72 Hours Following Drug Intake Cessation in Healthy Volunteers. Tersedia di https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT03894124 [Diakses 26 Oktober 2019].

Pifeltro prescribing information. Merck Sharpe & Dhome: South San Francisco, CA.

Penulis : Diane Fauzi, Mahasiswa Farmasi, Universitas Padjadjaran.

farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Share
Published by
farmasetika.com

Recent Posts

Peran Penting Apoteker dalam Menjamin Distribusi Aman Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi (NPP)

Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…

1 minggu ago

Mengapa Pemetaan Suhu Penting di Gudang Farmasi? Kenali 7 Manfaat Utamanya

Majalah Farmasetika - Produk farmasi, seperti obat-obatan, memerlukan stabilitas tinggi untuk menjaga efektivitas dan kualitasnya…

1 minggu ago

Pentingnya Surat Pesanan di Pedagang Besar Farmasi (PBF)

Majalah Farmasetika - Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di…

1 minggu ago

Peran Penting Apoteker dalam Pelatihan Penerapan CDOB dan CDAKB di PBF

Majalah Farmasetika - Di fasilitas distribusi farmasi, memastikan obat-obatan dan alat kesehatan tetap berkualitas sepanjang…

1 minggu ago

Hubungan Signifikan Antara Insomnia dan Kekambuhan Atrial Fibrilasi Jangka Panjang Setelah Ablasi Radiofrekuensi

Majalah Farmasetika - Studi kohort yang baru-baru ini diterbitkan dalam Annals of Medicine Journal menetapkan…

2 minggu ago

BPOM Perintahkan Tarik Latiao Tercemar Bakteri Penyebab Keracunan

Jakarta - BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan.…

2 minggu ago