Farmasetika.com – Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kesehatan Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI mendukung langkah Kolegium Ilmu Farmasi Indonesia (KIFI), Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi (APFTI), dan Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI) untuk mengembangkan program apoteker spesialis radiofarmasi.
Hal ini diungkapkan dalam rapat yang dihadiri oleh Ketua KIFI, Prof. Dr. Keri Lestari, Apt., Ketua PP IAI, Drs. Nurul Falah Eddy Pariang, Apt. Sekjen PP IAI, Noffendri Roestam, S.Si., Apt. dan perwakilan dari APTFI, Prof. Ajeng Diantini, MS., Apt. dengan Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan, Sugiyanto, S.Pd., M.App.Sc. di gedung Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, Jakarta Selatan (13/2/2020).
“Kolegium dan organisasi profesi sudah melakukan tahapan pengembangan program apoteker spesialis radiofarmasi dengan membuka pendaftaran rekognisi pembelajaran lampau/RPL. Sudah ada 15 orang pendaftar yang mengajukan proses RPL” ujar Prof. Keri.
“Berikutnya, perlu dibuatkan surat rekomendasi dari PPSDM untuk pengajuan nomenklatur gelar apoteker spesialis radiofarmasi ke Kemendikbud” lanjutnya.
Menurutnya, surat rekomendasi ini diperlukan sebagai salah satu prasyarat pengukuhan RPL dan pembukaan program studi apoteker spesialis radiofarmasi pertama di Indonesia yang direncanakan akan dibuka di Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran bekerjasama dengan Bagian Ilmu Kedokteran Nuklir dan Pencitraan Molekuler RS. DR. Hasan Sadikin, Bandung.
Kepala PPSDM, Sugiyanto, merespon baik dan akan menerbitkan surat rekomendasi nomenklatur apoteker spesialis.
“Silahkan buat ajuan tertulis, kami menunggu nomenklatur apa yang akan diusulkan untuk nanti disampaikan ke pihak Kemendikbud” ungkap Sugiyanto.
Ketua PP IAI, Nurul Falah, menambahkan bahwa Komite Farmasi Nasional juga mendukung terbentuknya apoteker spesialis radiofarmasi ini. Selain itu, nomenklatur gelar harus disesuaikan dengan referensi yang ada.
“Di Amerika Serikat dan Eropa dikenal dengan Nuclear Pharmacist atau Radiopharmacist, di kita bisa menjadi apoteker spesialis farmasi nuklir atau apoteker spesialis radiofarmasi” ungkap Nurul Falah.
“Diharapkan pada PIT IAI 2020 di Bali nanti, calon apoteker spesialis radiofarmasi dari proses RPL bisa dikukuhkan” tutup Nurul Falah.