Majalah Farmasetika – Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Internis) Indonesia (PAPDI) mengeluarkan surat perihal Rekomendasi PAPDI tentang pemberian vaksin COVID-19 (AstraZeneca) pada 26 April 2021.
Dalam suratnya dinyatakan, sehubungan dengan kejadian ikutan pasca vaksinasi COVID-19 dengan
jenis virol vector oleh Astrazeneca,
terutama terkait laporan kejadian trombosis yang dilaporkan di Eropa, maka PAPDI membuat rekomendasi
dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut:
- Diperlukan cakupan vaksinasi yang luas untuk mencapai herd immunity pada populasi lndonesia untuk
memutus tra nsmisi COVID-19. - Kesepakatan dari para ahli mengenai keamanan dan manfaat dari vaksinasi COVID-19.
- Kajian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengenai vaksin AstraZeneca.
- lnternotionol Society on Thrombosis ond Hoemostdsis (ISTH) Stotement on Astro Zenecd COVID-Lg
Voccine and Thrombosis, UK cose series COVTD-1q Voccine Astrozeneca Anolysis, European Medicol
Agency (EMA) Review on COVID-19 Voccine Astrozeneco, statement of The World Heolth Orgonizotion
Globol Advisory Committee on Vaccine Sofety (WHO GACVS), stotement ol United Kingdom Medicines
ond Hedlthcore Products Regulotory Agency (UK MHRA).
Rekomendasi yang diusulkan oleh PAPDI adalah sebagai berikut:
- Vaksin Astrazeneca merupakan salah satu jenis vaksin yang dianggap efektif dan telah disetujui
- digunakan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19. Mengacu pada rekomendasi ISTH, EMA dan
WHO GACVS manfaat dari pemberian vaksin ini dinilai Iebih besar daripada potensi komplikasi. - Pasien dengan riwayat trombosis atau mereka yang secara rutin mendapatkan terapi
antikoagulan/antiplatelet masuk dalam kelompok special precaution. - Sehubungan dengan masalah trombosis pada pemberian vaksin Astrazeneca, maka:
a. Pemantauan efek samping untuk kemungkinan terjadinya trombosis perlu ditingkatkan dengan
memperhatikan adanya laporan ge.jala trombosis seperti sakit kepala hebat, sesak napas, mata
kabur, kaki bengkak unilateral, dll terutama pada hari ke-4 s/d hari ke-20 pasca vaksinasi. Dan bila
terdapat gejala tersebut agar segera memeriksakan diri.
b. Apabila pada calon penerima vaksin Astrazeneca dinilai memiliki kecenderungan trombosis oleh
dokter yang merawat, maka hendaknya diberikan surat kelayakan/tidak layak untuk divaksinasi AstraZeneca.
PAPDI menyimpulkan bahwa PAPDI mendukung upaya vaksinasi COVID-19, termasuk pemakaian vaksin
Astrazeneca, dengan tetap memperhatikan aspek keamanan dengan menganut prinsip:
a. Tidak menambah syarat pemberian vaksin yang sudah ada.
b. Kemungkinan munculnya efek samping di atas harus diinformasikan pada bagian edukasi KlPl sehingga para tenaga kesehatan dapat mengetahui dan menindaklanjuti apabila terjadi efek tersebut