Majalah Farmasetika – Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga vokasi farmasi di Indonesia semakin mendapatkan momentum positif melalui pertemuan antara Ikatan Vokasi Farmasi Indonesia (IVFI) dan Kolegium Farmasi Indonesia.
Sesuai rilis yang diterima redaksi, dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan, kedua pihak menyepakati pentingnya sinergi untuk meningkatkan kualitas tenaga vokasi farmasi seiring dengan dinamika dunia kesehatan yang terus berkembang.
Ketua Kolegium Farmasi, Prof. apt. Dyah Aryani Perwitasari, M.i., Ph.D., FISQua, memberikan apresiasi atas dukungan dan komitmen IVFI. “Begitu banyak agenda yang harus kami jalankan, dan tidak mungkin semuanya dapat diselesaikan sendiri. Kehadiran IVFI dengan komitmen kuatnya menjadi dukungan yang sangat berarti,” ujar Prof. Dyah dari ruang kerjanya di Yogyakarta.
Pertemuan ini dihadiri jajaran pimpinan IVFI, termasuk Ketua Dewan Pengarah Prof. Dr. apt. Abdul Karim Z, SE., M.Si, bersama anggota dewan pengarah lainnya, yakni apt. Yugo Susanto, apt. Andri Priyoherianto, dan apt. Totok Turdianto. Ketua Umum IVFI, apt. H.M. Noor Ipansyah, turut hadir bersama pengurus harian, yaitu apt. Reina Melani dan apt. Ratih Dwi Lestari. Dari pihak Kolegium, Dr. apt. Adhyatmika, M.Biotech., mendampingi Prof. Dyah dalam diskusi tersebut.IVFI Pertemuan ini dihadiri jajaran pimpinan IVFI, termasuk Ketua Dewan Pengarah Prof. Dr. apt. Abdul Karim Z, SE., M.Si, bersama anggota dewan pengarah lainnya, yakni apt. Yugo Susanto, apt. Andri Priyoherianto, dan apt. Totok Turdianto. Ketua Umum IVFI, apt. H.M. Noor Ipansyah, turut hadir bersama pengurus harian, yaitu apt. Reina Melani dan apt. Ratih Dwi Lestari. Dari pihak Kolegium, Dr. apt. Adhyatmika, M.Biotech., mendampingi Prof. Dyah dalam diskusi tersebut.
Diskusi selama hampir dua jam ini menjadi wadah untuk memaparkan visi dan misi IVFI sebagai organisasi vokasi baru selain PAFI, yang kini telah menaungi lebih dari 10.000 anggota, mencakup lulusan SMK Farmasi (level 2) dan Diploma Farmasi (level 5). Beberapa isu strategis yang diangkat meliputi:
- Dukungan terhadap pembentukan badan diklat di bawah naungan Kolegium Farmasi.
- Usulan regulasi melalui Permenkes untuk melindungi lulusan vokasi farmasi sesuai amanat undang-undang.
- Advokasi pengesahan Standar Kompetensi Kerja Khusus (SK3) oleh regulator, dengan harapan Kolegium dapat memberikan dukungan penuh.
Sebagai penutup, IFVI secara resmi mengundang Ketua Kolegium Farmasi untuk menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IFVI yang akan digelar pada Januari 2025 di Jakarta. Silaturahmi ini ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan sesi foto bersama.
Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah awal yang kokoh untuk menciptakan tenaga vokasi farmasi yang lebih profesional, berkompeten, dan memiliki daya saing di tingkat nasional maupun internasional.