farmasetika.com – Kanker ovarium, kanker tuba fallopi dan kanker dinding perut (peritoneum) masih mengancam banyak hidup wanita. Bahkan National Cancer Institute memprediksi pada tahun 2017 kanker ovarium dapat terjadi pada 22.000 orang wanita dan lebih dari 14.000 nyawa tak dapat diselamatkan.
Kanker ovarium, tuba fallopi, dan dinding perut
Kanker ovarium adalah jenis kanker ginekologi yang paling umum pada wanita. Wanita pasca menopause (biasanya berusia di atas 50) memiliki risiko yang lebih tinggi. Namun, kanker ini juga dapat terjadi di usia muda. Gejala kanker ovarium bisa sangat samar, diantaranya yaitu kembung, Ketidaknyamanan perut, merasa cepat kenyang, perlu buang air kecil lebih sering, kelelahan yang tidak dapat dijelaskan, penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, dan perubahan kebiasaan buang air besar. Gejalanya sedikit mirip dengan sindrom iritasi usus besar
Kanker tuba fallopi merupakan kasus yang jarang terjadi, sekitar 1% dari kanker sistem reproduksi wanita yang lainnya. Gejala dapat mirip dengan kanker ovarium, dan dapat juga termasuk perdarahan vagina yang tidak berhubungan dengan menstruasi dan keputihan yang encer yang mungkin mengandung darah.
Kanker dinding perut (peritoneum) adalah kanker peritoneum yang langka dan mirip dengan kanker ovarium epitel. Namun, gejalanya tidak jelas dan mirip dengan kondisi lain: perut terasa sakit dan bengkak, sembelit atau diare, mual dan muntah, gangguan pencernaan, kembung dan kehilangan nafsu makan
Zejula disetujui FDA
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyetujui obat terapi yang ditargetkan, yaitu Zejula (niraparib) yang diindikasikan untuk kanker ovarium, tuba fallopi, atau kanker dinding perut (peritoneum) yang dapat digunakan pada pasien yang telah sensitive dengan kemoterapi berbasis platinum.
Zejula diproduksi dan dikembangkan oleh TESARO Bio Netherlands B.V merupakan obat dengan zat aktif yaitu niraparib dengana nama generic yaitu niraparib tosylate yang telah dibuktikan memiliki efek terapi terhadap kanker ovarium.
Zejula merupakan obat kemoterapi oral atau obat kemoterapi yang dapat langsung ditelan. Zejula diproduksi dalam bentuk hard capsule atau kapsul keras dengan ukuran 22 mm x 8 mm dengan warna cangkang ungu dan putih. Dengan dosis 100 mg niraparib di setiap kapsul.
Apa keuntungan oral kemoterapi?
Pemilihan bentuk sediaan oral memiiki beberapa keuntungan, diantaranya yaitu :
Mengurangi rasa sakit, karena penggunaannya tanpa perlu jarum suntik.
Lebih mudah, karena dapat dilakukan sendiri tanpa perlu adanya perawat atau dokter yang mendampingi
Dapat dilakukan dirumah sendiri. Karena penggunaannya melalui oral, maka pasien dapat mengkonsumsi obat tanpa perlu ke klinik untuk setiap perawatan
Apakah efek terapi yang dihasilkan sama kuat dengan kemoterapi melalui intravena?
Kemoterapi memiliki efek yang sama kuat dengan kemoterapi yang dilakukan melalui intravena, dan terbukti memiliki efek yang sama baiknya dengan kemoterapi intravena. Namun, kemoterapi oral memiliki harga yang sangat mahal jika dbandingkan dengan kemoterapi intravena. Sehingga perlu adanya diskusi dengan dokter mengenai pemilihan terapi yang disarankan.
Daftar Pustaka
American Cancer Society. 2019 . https://www.cancer.org/treatment/treatments-and-side-effects/treatment-types/chemotherapy/oral-chemotherapy.html Accessed Oktober 27, 2019.
FDA. 2019. Niraparib (ZEJULA). https://www.fda.gov/drugs/informationondrugs/approveddrugs/ucm548487.htm Accessed Oktober 27, 2019.
NIHR. 2019. http://www.io.nihr.ac.uk/wp-content/uploads/2019/07/26514-Niraparib-for-epithelial-ovarian-cancer-or-fallopian-tube-cancer-or-primary-peritoneal-cancer-V1.0-JUL2019-NON-CONF.pdf Accessed Oktober 27, 2019.
Penulis : Rizqa Nurul Aulia, Program Sarjana Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran