Download Majalah Farmasetika

Mengenal Accrufer (Ferric Maltol), Terapi Baru Untuk Anemia Akibat Defesiensi Zat Besi

farmasetika.com – Accrufer merupakan obat yang dindikasikan pada orang dewasa untuk pengobatan anemia akibat defesiensi zat besi. Obat ini memiliki bentuk sedian kapsul yang diminum satu kapsul dua kali sehari pada pagi hari dan sore dengan perut kosong. Obat Accrufer mengandung zat aktif yaitu ferric maltol.

Mengenal ferric maltol

Ferric maltol merupakan senyawa yang mengandung besi. Saat obat tersebut dikonsumsi, zat aktif tersebut akan diserap oleh sel-sel usus yang kemudian besi dilepaskan dari senyawa dan diangkut lalu disimpan dalam tubuh. Obat ini dapat membantu mengembalikan kadar normal pada pasien dengan kekurangan zat besi. Zat ini membantu memperbaiki penurunan produksi hemoglobin (pigmen pembawa oksigen dalam sel darah merah) dan anemia (kadar rendah sel darah merah). Zat besi merupakan unsur pembangun yang penting untuk hemoglobin dan memperbaiki anemia setelah penyimpanan zat besi diisi kembali.

Obat Accrufer memiliki bentuk sediaan kapsul keras berwarna merah. Kapsul merupakan bentuk sediaan padat yang terbungkus dalam suatu cangkang keras atau lunak yang dapat larut. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, tetapi juga dapat dibuat dari pati atau bahan lain yang sesuai. Terdapat beberapa keuntungan mengenai pemberian obat dalam bentuk kapsul, yaitu : Bentuknya menarik dan praktis, dapat menutupi rasa dan bau yang tidak enak, mudah ditelan dan dapat hancur atau larut dalam perut, dan dapat mengombinasikan beberapa macam obat dan dosis yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan pasien.

Cangkang kapsul mengandung air dengan kadar 10-15%. Jika disimpan di tempat yang lembap, kapsul akan menjadi lunak dan melengket satu sama lain serta akan sulit dibuka karena kapsul dapat menyerap air dari udara yang lembap. Sebaliknya, jika disimpan ditempat yang terlalu kering, kapsul itu akan kehilangan airnya sehingga menjadi rapuh dan mudah pecah. Oleh karena itu, penyimpanan kapsul sebaiknya dalam tempat atau ruangan yang tidak terlalu lembap dingin atau kering dan terbuat dari plastic atau gelas yang tertutup rapat.

Formulasi

Obat Accrufer mengandung ferric maltol (zat aktif), lactose monohydrate, sodium lauryl sulphate, crospovidone, colloidal silicon dioxide dan magnesium stearate.
Preformulasi Zat

Baca :  WHO Rekomendasikan 2 Obat Baru COVID-19

1. Ferric Maltol
Struktur :
Nama kimia : iron(3+);2-methyl-4-oxopyran-3-olate
Sinonim : Iron (III) maltol, UNII-MA10QYF1Z0, ST10
Rumus Kimia / BM : C18H15FeO9 / 431.2
Pemerian : Padatan coklat kemerahan gelap
Kelarutan : Sedikit larut dalam air, metanol, aseton dan diklorometana.
Suhu Lebur : –
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat yang dapat meningkatkan kualitas darah, meningkatkan kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit.
(Pubchem, 2019)

2. Lactosum
Struktur :
Nama kimia : (2R,3R,4S,5R,6S)-2-(hydroxymethyl)-6-[(2R,3S,4R,5R)-4,5,6-trihydroxy-2-(hydroxymethyl)oxan-3-yl]oxyoxane-3,4,5-triol;hydrate
(Pubchem, 2019)
Sinonim : Laktosa, saccharum lactis
Rumus Kimia / BM : C12H22O11.H2O / 360.3
Pemerian : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air, 1 bagian air mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)P. Praktis tidak larut dalam kloroform P dan eter P
Suhu Lebur : –
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat Tambahan
(Depkes RI. Edisi III. 1979. Hal 338)

3. Sodium Lauryl Sulfate
Struktur :
Sinonim : Sodium dodecylsulfate
Rumus Kimia / BM : C12H25O4S.Na or C12H25NaO4S / 288.38
Pemerian : Serbuk atau hablur, putih atau kuning pucat, bau lemah dan khas
Kelarutan : Larut dalam air, praktis tidak larut dalam kloroform P dan eter P
Suhu Lebur : 205.5 °C
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Surfaktan anionic, lubrikan tablet dan kapsul, wetting agent.
(Raymond et al, 2009)

4. Povidonum
Struktur :
Nama kimia : 1-[1,2-bis(phosphanyl)ethyl]pyrrolidin-2-one
(Pubchem, 2019)
Sinonim : Polyvidonum, disadine, crospovidon
Rumus Kimia / BM : C6H13NOP2 / 177,12
Pemerian : Serbuk putih atau putih kekuningan, berbau lemah atau tidak berbau
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam etanol (95%), dan dalam kloroform P.
Suhu Lebur : –
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat Tambahan
(Depkes RI. Edisi III. 1979. Hal 510)

5. Aerosil (Colloidal silicon dioxide)
Struktur :
Nama kimia : oxygen(2-);silicon(4+)
(Pubchem, 2019)
Rumus Kimia / BM : O2Si / 60.084
Pemerian : Serbuk amorf berwarna kebiruan-putih, tidak berbau, hambar
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam pelarut organic, air, dan asam. Larut dalam larutan alkali yang panas.
Khasiat : Zat tambahan
(Raymond et al, 2009)

6. Magnesii Stearas
Struktur :
Sinonim : Magnesium octadecanoate, magnesium distearate
Rumus Kimia / BM : C36H70MgO4 / 519,2
Pemerian : Serbuk hablur, putih, licin dan mudah melekat pada kulit.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%)P dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat Tambahan
(Depkes RI. Edisi III. 1979. Hal 354)

Baca :  Obat Baru untuk Manajemen Nyeri 24 Jam Disetujui FDA

Formulasi Accrufer
Nama Zat Jumlah Zat
Ferric Maltol 231.5 mg (Ekuivalen = 30 mg Besi)
Lactose monohydrate 91.5 mg
Sodium lauryl sulphate 3.0 mg
Crospovidone 9.0 mg
Colloidal silicon dioxide 0.6 mg
Magnesium stearate 3.0 mg

Dosis : Dosis Accrufer yang direkomendasikan adalah 30 mg dua kali sehari, diminum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan. Jangan membuka, menghancurkan, atau mengunyah kapsul Accrufer.
(EMA, 2019)

Mekanisme kerja

Accrufer efektif untuk meningkatkan kadar hemoglobin pada pasien dengan defisiensi besi dan anemia, (didefinisikan sebagai kadar hemoglobin lebih rendah dari 12 g/dl untuk wanita dan 13 g/dl untuk pria). Dalam penelitian terhadap 128 pasien, pasien yang menggunakan Accrufer selama 12 minggu memiliki kadar hemoglobin rata-rata meningkat dari 11,0 menjadi 13,2 g/dl sedangkan pada pasien yang menggunakan plasebo kadar hemoglobin tetap di sekitar 11,1 g / dl. Selain itu, sekitar 65% pasien yang menggunakan Accrufer mencapai kadar hemoglobin normal dibandingkan dengan 10% dari mereka yang menggunakan plasebo.

Efek samping yang paling umum dari obat Accrufer (yang dapat mempengaruhi hingga 1 dari 10 orang) adalah gejala yang mempengaruhi usus seperti sakit perut (perut), perut kembung (angin kencang), sembelit, ketidaknyamanan perut dan distensi, dan diare. Efek samping ini biasanya intensitasnya ringan sampai sedang. Accrufer tidak boleh digunakan pada pasien dengan kelainan zat besi berlebihan (haemachromatosis) atau pada pasien yang menerima transfusi darah berulang.

Sumber :

Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Depkes RI. EMA (European Medicines Agency). 2019. Tersedia online di
https://www.ema.europa.eu/en/documents/product-information/feraccru-epar-product-information_en.pdf [Diakses tanggal 26 Oktober 2019].

Pubchem. 2019. Tersedia online di http://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compounds/ [Diakses tanggal 26 Oktober 2019].
Raymond C. R., ‎Paul J. S., ‎Marian E. Q. 2009. Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6th Ed. USA : Pharmaceutical Press.

Penulis : Aurizal Risandy Irawan, Mahasiswa S1 Farmasi Unpad.

Share this:

About farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Check Also

Targeted Drug Delivery System, Solusi Tepat Tingkatkan Efektivitas Terapi Obat

Majalah Farmasetika – Pengobatan penyakit dengan pendekatan yang spesifik dan efisien merupakan tujuan utama dalam …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.