Majalah Farmasetika – Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana obat yang Anda konsumsi sampai ke apotek dengan aman dan tetap berkualitas? Di balik proses tersebut, ada sistem ketat yang diterapkan oleh Pedagang Besar Farmasi (PBF) untuk memastikan obat yang beredar aman, asli, dan sesuai standar. Salah satu aturan penting yang menjadi panduan …
Read More »Menjamin Kehalalan Obat: Mengapa Sistem Jaminan Halal Itu Penting?
Majalah Farmasetika – Saat ini, kesadaran masyarakat terhadap kehalalan produk semakin meningkat. Bukan hanya soal harga dan kesehatan, tetapi juga kepastian bahwa produk yang dikonsumsi aman dan halal. Tren ini tidak hanya terjadi di negara mayoritas Muslim seperti Indonesia, tetapi juga merambah ke berbagai belahan dunia. Produk halal kini mencakup …
Read More »Mengapa Validasi Proses Penting di Industri Farmasi?
Majalah Farmasetika – Industri farmasi memiliki tanggung jawab besar dalam memproduksi obat yang aman, efektif, dan bermutu tinggi. Obat yang dikonsumsi oleh masyarakat harus memenuhi standar efikasi, keamanan, dan kualitas sesuai regulasi yang berlaku. Oleh karena itu, industri farmasi wajib mematuhi prinsip Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dalam seluruh …
Read More »Pentingnya Peran Apoteker dalam Proses Inspeksi Diri di PBF untuk Menjamin Mutu Obat
Majalah Farmasetika – Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan berbadan hukum yang bertanggung jawab atas pengadaan, penyimpanan, dan distribusi obat dalam jumlah besar sesuai dengan regulasi yang berlaku. Karena distribusi obat merupakan bagian dari pekerjaan kefarmasian, peran apoteker di PBF menjadi sangat penting. Apoteker bertanggung jawab dalam mengendalikan dan menjamin …
Read More »Penanganan Produk Sitostatika di PBF: Tumpahan dan Paparan pada Kulit
Majalah Farmasetika – Produk sitostatika adalah obat yang digunakan dalam terapi kanker untuk menghambat pertumbuhan dan pembelahan sel kanker. Obat-obat ini adalah suatu obat yang dikenal sangat beracun untuk sel, karena kemampuannya dapat mengganggu reproduksi sel. Obat ini dapat membunuh sel bukan hanya sel kanker tetapi juga sel yang sehat. …
Read More »Mengapa Service Level dalam Pemesanan Obat di Pedagang Besar Farmasi Itu Penting?
Majalah Farmasetika – Pedagang Besar Farmasi (PBF) memiliki peran penting dalam distribusi obat di Indonesia. Sebagai perusahaan yang berizin, PBF bertanggung jawab atas pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat dalam jumlah besar sesuai dengan peraturan yang berlaku (BPOM, 2020). Salah satu indikator utama dalam memastikan kelancaran operasionalnya adalah tingkat layanan (service …
Read More »Pentingnya Menjaga Mutu Obat dalam Distribusi Farmasi
Majalah Farmasetika – Obat adalah kebutuhan penting bagi masyarakat, tetapi kualitas dan keamanannya sangat bergantung pada bagaimana obat tersebut disimpan dan didistribusikan. Oleh karena itu, menjaga mutu obat sepanjang rantai distribusi adalah tanggung jawab bersama, mulai dari produsen, distributor, hingga fasilitas pelayanan kefarmasian. Pedagang Besar Farmasi (PBF) memiliki peran utama …
Read More »Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028
Majalah Farmasetika – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1901/2024 yang ditetapkan pada 9 Desember 2024 di Jakarta. Struktur baru ini terdiri dari para profesional farmasi berpengalaman yang akan bertugas dalam pengembangan pendidikan, kompetensi, akreditasi, hingga kerja sama di bidang kefarmasian. …
Read More »Pentingnya Surat Pesanan di Pedagang Besar Farmasi (PBF)
Majalah Farmasetika – Dalam dunia perdagangan obat, surat pesanan memiliki peran yang sangat penting. Di Pedagang Besar Farmasi (PBF), surat pesanan tidak hanya sekadar alat komunikasi antara pembeli dan penjual, tetapi juga berfungsi sebagai jaminan kepatuhan terhadap peraturan, akurasi dalam proses bisnis, serta efisiensi dalam pengelolaan distribusi obat. Artikel ini …
Read More »Keri Lestari Berhasil Kumpulkan Suara Terbanyak Ketua Kolegium Farmasi
Majalah Farmasetika – Prof. Dr. apt. Keri Lestari, M.Si. mengumpulkan suara terbanyak sebagai kandidat Ketua Kolegium Farmasi Indonesia dalam pemilihan yang berlangsung ketat, mendahului dua kandidat kuat terdekat lainnya. Dengan perolehan 4.626 suara, Prof. Keri unggul jauh dari apt. Drs. Budi Raharjo, Sp.FRS. yang mendapatkan 3.126 suara, serta Prof. apt. …
Read More »