Majalah Farmasetika (V1N5-Juli 2016). Perusahaan farmasi berbasis di Inggris, Mylan mengumumkan (20/7) bahwa mereka telah meluncurkan versi generik dari tablet Crestor (rosuvastatin kalsium) dalam dosis 5mg, 10mg, 20mg, dan dosis 40mg.
Tablet rosuvastatin dapat digunakan untuk mengobati hipertrigliseridemia pasien dewasa, serta orang dewasa dengan hiperkolesterolemia akrab homozigot baik sendiri atau dalam kombinasi dengan perawatan kolesterol lainnya.
Selain itu, Crestor dapat digunakan dalam kombinasi dengan diet untuk mengobati dysbetalipoproteinemia utama. Dalam uji klinis untuk Crestor, efek samping yang paling umum di antara pasien yang mengonsumsi obat adalah sakit kepala, nyeri pada otot, sakit perut, kelemahan, dan mual.
Apoteker dapat membantu mengingatkan pasien dimana Crestor tidak boleh digunakan pada wanita hamil atau wanita yang mungkin hamil. Selain itu, wanita yang menggunakan rosuvastatin tidak boleh menyusui bayi mereka.
FDA menyetujui versi generik pertama Crestor Mei 2016 dari perusahaan Watson Pharmaceutical. Sementara beberapa waktu lalu AstraZenecca berusaha untuk mencegah beredarnya versi generik Crestor [Baca : AstraZeneca Menggugat FDA untuk Mencegah Beredarnya Versi Generik Crestor].
Di Indonesia sendiri Crestor diedarkan oleh AstraZenecca Indonesia. Crestor termasuk obat paling banyak digunakan untuk terapi perawatan kolesterol. Selain Crestor, terdaftar pula di BPOM dengan merek Robestar (Sandoz) dan Rosufer (Ferron Phar) dengan kandungan yang sama.
Sumber : http://www.prnewswire.com/news-releases/mylan-launches-generic-crestor-tablets-300301446.html