farmasetika.com – Balai Laboratorium Narkoba, Badan Narkotika Nasional (BNN) merilis 46 daftar new psychoactive substance (NPS) beberapa diantaranya terkandung dalam Tembakau Gorila yang mulai menyebar sejak pertengahan 2015 dan kembali merebak baru-baru ini di penghujung tahun 2016.
Apa itu Tembakau Gorila
Synthetic cannabinoid merupakan zat sintetis (zat hasil sintesa di laboratorium) yang berbentuk serbuk yang efeknya sama dengan penggunaan ganja karena menempati reseptor di tubuh sama dengan penggunaan ganja. Serbuk sintetik cannabinoid ini umumnya disemprotkan pada sampel herbal atau bahan lain kemudian dikeringkan dan dikemas menjadi kemasan herbal ataupun rokok.
Temuan sintetik cannabinoid yang cukup populer pada tahun 2015 adalah tembakau gorilla yaitu tembakau yang menurut pengakuan dari beberapa pemakainya bahwa penggunaan zat ini akan membuat pemakainya diam sesaat tak bergerak seperti kaku namun kemudian jika berlanjut akan membuat pemakainya mengalami halusinasi dan tremor atau gemetaran.
Efek yang dirasakan tidak lama hanya beberapa menit saja namun pemakainya seperti sudah lama tidak sadar terhadap sekelilingnya persis seperti efek ditimpa gorilla. Tembakau gorilla ini sebenarnya sudah laa beredar dari mulai pertengahan tahun 2015 namun peredarannya semakin menyebar pada tahun 2016.
Zat sintetik cannabinoid yang dimasukkan juga beragam dimulai dari XLR-11 kemudian berubah menjadi AB-Chminaca, AB-Fubinaca dan sekarang yaitu FUB-AMB. Banyak peakainya yang tidak enyadari bahwa tembakau gorilla ini sangat toksik jika dikonsumsi sehingga pemakainya akan mengalami kerusakan ginjal dan paru-paru yang parah. Efeknya yang melebihi ganja akan membuat efek withdrawl lebih kuat dibandingkan pemakai ganja.
Kemasan jual synthetic cannabinoid selain dalam campuran tembakau adalah dalam bentuk paket-paket herbal berupa daun-daunan. Zat synthetic cannabinoid tersebut bentuknya berupa serbuk yang kemudian dilarutkan dengan aceton atau alkohol kemudian disemprotkan pada daun-daunan tersebut, dikeringkan dan siap dikemas dalam bentuk kemasan herbal.
Jenis penggolongan NPS
Daftar Zat NPS yang terdeteksi di Indonesia
NO | NAMA ZAT KIMIA (NAMA IUPAC) | NAMA UMUM | JENIS | |
1 | 2-methylamino-1-(3,4-methylenedioxyphenyl)propan-1-one | Methylone (MDMC) | turunan cathinone | |
2 | (RS)-2-methylamino-1-(4-methylpenhyl)propan-1-one | Mephedrone (4-MMC) | turunan cathinone | |
3 | (±)-1-phenyl-2-(methylamino)pentan-1-one | Pentedrone | turunan cathinone | |
4 | (RS)-2-ethylamino-1-(4-methylphenyl)propan-1-one | 4-MEC | turunan cathinone | |
5 | (RS)-1-(benzo[d][1,3]dioxol-5-yl)-2-(pyrrolidin-1-yl)pentan-1-one | MDPV | turunan cathinone | |
6 | (RS)-2-ethylamino-1-phenyl-propan-1-one | Ethcathinone (N-ethylcathinone) | turunan cathinone | |
7 | (RS)-1-(4-methylphenyl)-2-(1-pyrrolidinyl)-1-hexanone | MPHP | turunan cathinone | |
8 | (1-pentyl-1H-indol-3-yl)-1-naphthalenyl-methanone | JWH-018 | Synthetic cannabinoid | |
9 | (1-(5-fluoropentyl)-1H-indol-3-yl)2,2,3,3-tetramethylcyclopropyl)-methanone | XLR-11 | Synthetic cannabinoid | |
10 | N,N-2-dimethyl-1-phenylpropan-2-amine | DMA (Dimethylamphetamine) | Turunan phenethylamine | |
11 | 5-(2-aminopropyl)benzofuran | 5-APB | Turunan phenethylamine | |
12 | 6-(2-aminopropyl)benzofuran | 6-APB | Turunan phenethylamine | |
13 | 1-(4-methoxyphenyl)-N-methyl-propan-2-amine | PMMA | Turunan phenethylamine | |
14 | 2-(4-Bromo-2,5-dimethoxyphenyl)ethanamine | 2C-B | Turunan phenethylamine | |
15 | 1-(4-chloro-2,5-dimethoxy-phenyl)propan-2-amine | DOC | Turunan phenethylamine | |
16 | 2-(4-Iodo-2,5-dimethoxyphenyl)-N-[(2-methoxypehyl)methyl]ethanamine | 25I-NBOMe | Turunan phenethylamine | |
17 | 2-(4-Bromo-2,5-dimethoxyphenyl)-N-[(2-methoxypehyl)methyl]ethanamine | 25B-NBOMe | Turunan phenethylamine | |
18 | 2-(4-Chloro-2,5-dimethoxyphenyl)-N-[(2-methoxypehyl)methyl]ethanamine | 25C-NBOMe | Turunan phenethylamine | |
19 | Catha edulis mengandung cathinone dan cathine | Khat Plant mengandung Cathinone dan Cathine | Cathinone dan cathine | |
20 | 5-fluoro AKB48 | 5-fluoro AKB 48 | Synthetic cannabinoid | |
21 | MAM 2201 | MAM 2201 | Synthetic cannabinoid | |
22 | 1-benzofuran-4-yl-propan-2-amine | 4 APB | Turunan phenethylamine | |
23 | 1-Benzylpiperazine | BZP | Turunan piperazine | |
24 | 1-(3-Chlorophenyl)piperazine | mCPP | Turunan piperazine | |
25 | 1-(3-Trifluoromethylphenyl)piperazine | TFMPP | Turunan piperazine | |
26 | 2-(1H-indol-3-yl)-1-methyl-ethylamine | α-MT | Turunan tryptamine | |
27 | Mitragyna speciosa mengandung mitragynine dan speciogynine | Kratom mengandung mitragynine dan speciogynine | Tanaman, serbuk tanaman | |
28 | 2-(2-chlorophenyl)2-(methylamino)cyclohexan-1-one | Ketamin | Ketamin | |
29 | (RS)2-(3-methoxyphenyl)-2-(ethylamino)cyclohexanone | Methoxetamin | Turunan Ketamin | |
30 | 3,4-Methylenedioxy-N-ethylchatinone | Ethylone (bk-MDEA,MDEC) | turunan cathinone | |
31 | 4-methyl buphedrone | Buphedrone | turunan cathinone | |
32 | 5-methoxy N,N-methylisopropyltryptamine | 5-MeO-MiPT | turunan Tryptamine | |
33 | (1-(4-fluorobenzyl)-1H-indol-3-yl)(2,2,3,3-tetramethylcyclopropyl) methanone | FUB-144 | Synthetic cannabinoid | |
34 | N-[(1S)-1-(aminocarbonyl)-2-methylpropyl)]-1-(cyclohexylmethyl)-1H-indazole-3-carboxamide | AB-CHMINACA | Synthetic cannabinoid | |
35 | N-[(1S)-1-(aminocarbonyl)-2-methylpropyl]-1-[(4-fluorophenyl)methyl]-1H-indazole-3-carboxamide | AB-FUBINACA | Synthetic cannabinoid | |
36 | Naphthalen-1-yl-(-4-pentyloxynaphthalen-1-yl) methanone | CB 13 | Synthetic cannabinoid | |
37 | 1-(4-Chlorophenyl)-2-(methylamino)propan-1-one | 4-chloro metchatinone | turunan cathinone | |
38 | Methyl 2-({1-[(4-fluorophenyl)methyl]-1H-indazole-3-carbonyl}amino)-3-methylbutanoate | FUB-AMB | Synthetic cannabinoid | |
39 | N-(1-amino-3-methyl-1-oxobutan-2-yl)-1-pentyl-1H-indazole-3-carboxamide | AB-PINACA | Synthetic cannabinoid | |
40 | [1-(5-fluoropentyl)-1H-indazol-3-yl](naphthalen-1-yl)methanone | THJ-2201 | Synthetic cannabinoid | |
41 | 1-naphthalenyl(1-pentyl-1H-indazol-3-yl)-methanone | THJ-018 | Synthetic cannabinoid | |
42 | N-(1-Amino-3,3-dimethyl-1-oxobutan-2-yl)-1-(4-fluorobenzyl)-1H-indazole-3-carboxamide | ADB-FUBINACA | Synthetic cannabinoid | |
43 | N-(1-amino-3,3-dimethyl-1-oxobutan-2-yl)-1-(cyclohexylmethyl)-1H-indazole-3-carboxamide | ADB-CHMINACA | Synthetic cannabinoid | |
44 | methyl 2-{[1-(cyclohexylmethyl)-1H-indol-3-yl]formamido}-3,3-dimethylbutanoate | MDMB-CHMICA | Synthetic cannabinoid | |
45 | Methyl (S)-2-[1-(5-fluoropentyl)-1H-indazole-3-carboxamido]-3,3-dimethylbutanoate | 5 – Fluoro ADB | Synthetic cannabinoid | |
46 | (±)-1-(4-methylphenyl)-2-(benzylamino)propan-1-one | Benzedron | turunan cathinone |
Sumber :
http://lab.bnn.go.id/nps_alert_system/9.%20Tembakau%20Gorillaz.php (diakses 31 Desember 2016)
http://lab.bnn.go.id/nps_alert_system/12.%20Lampiran%20zat%20NPS%20terdeteksi%20di%20Indonesia.php. (Diakses 31 Desember 2016)