Farmasetika.com – Farmasis adalah profesi yang memiliki kompetensi di bidang obat-obatan- yang merupakan salah satu komponen utama pembangunan kesehatan, sehingga farmasis harus piawai dalam Komunikasi Publik dan Personal Branding untuk mengantarkan ilmu pengetahuannya kepada masyarakat.
Demikian kesimpulan pada sharing yang disampaikan oleh Karyanto, Sarjana Farmasi, MM- Konsultan Komunikasi Farmasi dari PharmaONEBRAND yang dilaksanakan oleh Fakultas Sains dan Farmasi Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten pada Sabtu, 20 Januari 2018 dalam kegiatan ‘Capacity Building: Motivation, Character & Team Building’, di Hotel Wira, Carita, Pandeglang, Banten.
Dengan materi presentasi bertajuk: ‘Personal Branding for Your Carreer’- para audiance mahasiswa Farmasi UNMA sangat antusias mengikuti pemaparan dan terjadi dialog interaktif untuk memperdalam pembahasan materi.
Karyanto (alumni Sarjana Farmasi UGM- yang memiliki pengalaman sebagai wartawan 10 tahun di media nasional, dan 15 tahun berkarir di bidang farmasi) ini, menjelaskan ada tiga tujuan dari sharing yang disampaikan oleh yaitu: 1. Identifikasi Potensi Diri, 2. Formulasi Personal Branding dan 3. Komunikasi Personal Branding.
Menurut Karyanto, mengutip pendapat Pakar personal branding (Montoya) bahwa definisi personal branding adalah, “Proses yang mengantarkan seseorang memiliki ketrampilan, kepribadian & karakteristik yang unik, kemudian membingkainya menjadi IDENTITAS DIRI yang sangat kuat melebihi pesaing,”.
Farmasis itu memiliki kompetensi yang luar biasa di bidang obat-obatan, dan karena obat-obatan merupakan salah satu komponen utama dalam pembangunan kesehatan, maka Karyanto menegaskan bahwa farmasis harus juga piawai dalam komunikasi publik untuk mendeliver ilmu dan pengetahuannya kepada masyarakat. Selain itu juga harus memiliki personal branding yang baik sehingga timbul trust yang kuat dari masyarakat,” paparnya.
Ada beberapa aspek manfaat yang sangat penting, jika farmasis memiliki personal branding yang baik, yaitu: Aspek Finansial (rate meningkat, sale meningkat, brand makin kuat), dan Aspek Non-Finansial (Kharisma meningkat, Relationship meningkat, Daya tawar meningkat).
Dengan pengalamannya lebih dari 15 tahun di sektor farmasi, terkahir 10 tahun sebagai Kepala Komunikasi Perusahaan Dexa Group- salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia, sharing yang disampaikan Karyanto sangat komprehensif dan aplikatif. Tahapan demi tahapan formulasi dasar membentuk personal branding di kupas sehingga sekitar 100 mahasiswa yang hadir, citivas academica yang hadir, antusias mengikuti dan bertanya untuk menggali lebih dalam tentang materi personal branding ini.
“Secara teori personal branding memang simpel, tidak serumit Kimia Sintesa misalnya. Tapi yang sulit itu implementasinya dan itu perlu banyak faktor pendukung, agar sukses membentuk personal branding. Insya Allah saya siap membantu rekan-rekan farmasis sesuai kompetensi saya di bidang komunikasi farmasi,” ungkap Karyanto. Informasi dan update tentang Komunikasi Farmasi dapat diakes di www.pharmaonebrand.com.