Recent Posts

BPOM Perintahkan Tarik Latiao Tercemar Bakteri Penyebab Keracunan

Jakarta – BPOM resmi mengumumkan penarikan produk pangan olahan impor latiao asal Tiongkok penyebab keracunan. Hasil uji laboratorium menunjukkan produk ini tercemar bakteri Bacillus cereus. Latiao diduga menjadi penyebab kejadian luar biasa keracunan pangan (KLB KP) di 7 wilayah di Indonesia (Lampung, Sukabumi, Wonosobo, Tangerang Selatan, Bandung Barat, Pamekasan, dan Riau). Kepala …

Read More »

Mudahnya Menganalisis Kapabilitas Proses dengan Software Minitab

Majalah Farmasetika – Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Tentang Industri Farmasi Nomor 1799/MENKES/PER/XII/2010 tahun 2010 tentang Industri Farmasi, Industri farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Pada pembuatan obat, pengendalian menyeluruh adalah sangat esensial untuk menjamin bahwa konsumen menerima obat …

Read More »

Pendekatan Holistik dalam Mengatasi Kontaminasi: Membentuk Standar Baru di Industri Farmasi

Majalah Farmasetika – Dalam industri farmasi, menjaga kebersihan dan mengontrol kontaminasi adalah prioritas utama untuk melindungi kesehatan konsumen dan memastikan produk berkualitas tinggi. Namun, metode tradisional sering kali hanya berfokus pada aspek-aspek tertentu, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor yang saling berkaitan. Kini, pendekatan holistik yang mencakup seluruh aspek proses produksi mulai dari …

Read More »

Pentingnya Product Quality Review (PQR) dalam Menjamin Mutu Obat: Analisis dan Regulasi Terkini

Majalah Farmasetika – Obat merupakan produk kesehatan yang berperan penting dalam upaya penyembuhan dan pencegahan penyakit. Mutu dan khasiat obat harus terjamin untuk mencegah efek samping yang merugikan pada manusia. Dalam konteks ini, industri farmasi memiliki tanggung jawab signifikan dalam memastikan kualitas obat yang diproduksi. Manajemen mutu yang efektif diperlukan …

Read More »

Pendefinisian Nomenklatur Pelayanan Kefarmasian dalam Regulasi Turunan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan

Majalah Farmasetika – Pelayanan Kefarmasian merupakan nomenklatur baru dalam definisi Praktik Kefarmasian pada pasal 145 ayat 2 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, dimana pada definisi Praktik Kefarmasian sebelumnya pada pasal 108 ayat 1 Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan masih menggunakan nomenklatur Pelayanan Obat Atas Resep …

Read More »

Faktor-Faktor Risiko Terkait Perkembangan Komplikasi Okular Setelah Diagnosis Ruam Saraf (Shingles)

Majalah Farmasetika – Sebuah penelitian dilaksanakan di University of Illinois Hospital, menganalisis data dari tahun 2010 hingga 2021 terhadap 3283 kasus ruam saraf dan 415 kasus herpes zoster ophtalmicus (HZO). Penelitian ini mencakupkan penggolongan usia, jenis kelamin wanita, penggunaan kortikosteroid, dan keratitis stromal sebagai faktor risiko komplikasi okular. Ruam saraf …

Read More »

Semesta Bergerak Sukseskan Transformasi Kesehatan Nasional

Majalah Farmasetika – Abdur Rahman, S.Si., Apt., Anggota Pimpinan Konsil Kesehatan Indonesia memberikan ulasan terkait transformasi pembangunan dan transformasi kesehatan nasional, sebuah telaah strategis atas 6 Pilar Transformasi Kesehatan Nasional sebagai spirit dan ruh yang terkandung dalam UU RI No. 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan. Hubungan antara Transformasi Pembangunan Nasional …

Read More »

Pelantikan Pimpinan Konsil Kesehatan Dianggap Kontroversial

Majalah Farmasetika – Pelantikan Pimpinan Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Senin (14/10/2024) di Jakarta telah menimbulkan kontroversi dan kritik dari Tim Adhoc Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI). Tim tersebut mempertanyakan proses seleksi yang dianggap kurang transparan dan tidak aspiratif, serta diduga melibatkan praktik Korupsi, Kolusi, …

Read More »

3 Apoteker Mengisi Jabatan di Konsil Kesehatan Indonesia 2024-2028

Majalah Farmasetika – Kementrian Kesehatan telah menentukan Angota Kolegium Farmasi yang merupakan bagian dari Kolegium Kesehatan Indonesia yakni Prof. Dr. apt. Dyah Aryani Perwitasari., M.SI., Ph.D., FISQua. yang tercatat sebagai Guru Besar di Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan. Kementrian Kesehatan memilih anggota kolegium farmasi tidak hanya berdasarkan suara voting tertinggi, …

Read More »

Mencegah Risiko dan Menjaga Kualitas: Pentingnya Corrective and Preventive Action (CAPA) bagi Pedagang Besar Farmasi

Majalah Farmasetika – Pedagang Besar Farmasi atau biasa yang disebut PBF merupakan perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran perbekalan farmasi dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PBF harus dapat memastikan bahwa kualitas produk yang disalurkan tetap terjaga dan sesuai dengan kualitas …

Read More »