Download Majalah Farmasetika

Studi Buktikan Hidroksiklorokuin Tak Lebih Baik dengan Perawatan COVID-19 Biasa

farmasetika.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mempersiapkan obat malaria Chloroquine (klorokuin) untuk menghadapi wabah COVID-19. Laporan yang diterbitkan oleh Journal of Zhejiang University China pada 3 Maret 2020 menunjukkan bahwa pasien yang mendapatkan obat hydroxychloroquin/hidroksiklorokuin (obat turunan klorokuin) tidak dapat melawan virus corona baru lebih baik daripada mereka yang tidak mendapatkan obat.

Penelitian ini melibatkan hanya 30 pasien. Dari 15 pasien yang diberi obat malaria, 13 dinyatakan negatif untuk virus korona setelah satu minggu pengobatan. Dari 15 pasien yang tidak mendapatkan hydroxychloroquine, 14 dites negatif untuk virus. Hasil penelitian ini tidak signifikan secara statistik.

Penelitian sebelumnya di Prancis

Hydroxychloroquine, terutama ketika diberikan dengan antibiotik azithromycin, telah mendapat perhatian luas setelah sebuah studi kecil yang kontroversial tentang sekitar 40 pasien yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di Prancis.

Dalam studi ini, obat hydroxychloroquin muncul untuk membantu membersihkan virus dari tubuh 26 pasien yang diberi obat, berdasarkan sampel yang diambil dari usap hidung. Para ahli telah mengkritik desain penelitian ini, menyebutnya menarik tetapi jauh dari definitif.

Penelitian terbaru di Cina

Dalam penelitian China, yang dilakukan oleh para peneliti dari departemen infeksi dan imunitas di Pusat Klinik Kesehatan Masyarakat Shanghai, 15 pasien yang tidak mendapatkan hydroxychloroquine dirawat dengan perawatan konvensional.

Ini termasuk bed rest, inhalasi oxgen, dan penggunaan obat anti-virus yang direkomendasikan dalam pedoman pengobatan Cina seperti lopinavir dan ritonavir, dan antibiotik bila perlu.

Satu pasien yang diobati dengan hydroxychloroquine berkembang menjadi penyakit parah selama penelitian. Empat pasien yang diberi obat mengalami diare dan tanda-tanda kerusakan hati yang potensial, dibandingkan dengan tiga yang mendapatkan pengobatan konvensional.

Baca :  Mengosongkan Kursi Tengah Pesawat Kurangi Penularan COVID-19 Hingga 57%

Para peneliti menyimpulkan bahwa penelitian tambahan menggunakan jumlah pasien yang lebih besar diperlukan untuk menyelidiki sepenuhnya risiko dan manfaat obat.

Sumber :

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [162.00 B]

Malaria Drug Chloroquine No Better Than Regular Coronavirus Care, Study Finds https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-03-25/hydroxychloroquine-no-better-than-regular-covid-19-care-in-study

Share this:

About farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Check Also

Renal cell carcinoma

FDA Memberikan Peninjauan Prioritas untuk Inavolisib dalam Pengobatan Kanker Payudara dengan Mutasi PIK3CA

Majalah Farmasetika – Peninjauan prioritas inavolisib adalah untuk pengobatan pasien dengan kanker payudara lanjut yang …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.