Download Majalah Farmasetika
vaksin covid

Vektor Adenovirus Tipe 5 sebagai Kandidat Vaksin COVID-19

Majalah Farmasetika – Novel-coronavirus 2019 (2019-nCov) adalah penyebab dari sekelompok pneumonia yang tidak dapat dijelaskan asal usulnya yang dimulai di provinsi Hubei di Cina. Penyakit COVID-19 telah bermanifestasi menjadi krisis kesehatan global dengan meningkatnya kasus yang dikonfirmasi dan menyebar ke banyak negara.

Para peneliti diseluruh dunia masih terus melakukan pengujian untuk menemukan kandidat vaksin paling berpotensi dalam menghentikan laju penyebaran pandemic COVID-19. Namun, penemuan ini masih belum terlalu nampak, dikarenakan pengembangannya memakan waktu lama terkait kendala ketersediaan dana dan prosedur uji coba yang rumit.

Baru-baru ini WHO mempublikasikan  beberapa kandidat vaksin COVID-19, salah satu nya adalah kandidat vaksin adenovirus type 5 vector dari tiongkok yang saat ini memasuki uji klinis fase 2.

Penemuan Kandidat Vaksin COVID-19

Selasa, 9 Juni 2020, World Health Organization (WHO) mempublikasi dokumen draf lanskap kandidat vaksin  COVID-19. Dokumen tersebut telah diperbaharui pertanggal 27 Mei 2020, didalamnya kini menjelaskan bahwa terdapat 10 kandidat vaksin COVID 19 sedang dalam uji klinik dan 126 kandidat vaksin dalam uji praklinik (World Health Organization, 2020).

Sekarang 10 kandidat vaksin COVID-19 yang dalam uji klinik menjadi fokus utama para peneliti dalam pengembangan dan penemuan vaksin terbaik untuk COVID-19, berikut ini daftar kandidat vaksin tersebut:

  1. ChAdOx1-S, milik perusahaan AstraZeneca dan Universitas Oxford dari UK (status dalam fase 1 dan 2). 
  2. Vektor adenovirus tipe 5 milik perusahaan CanSino Biological Inc. dan Beijing Institute of Biotechnology dari Tiongkok (status dalam fase 1 dan 2).
  3. LNP-encapsulated mRNA milik perusahaan Moderna dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases dari Amerika Serikat (status dalam fase 1 dan 2).
  4. Kandidat vaksin milik perusahaan Sinopharm dan Wuhan Institute of Biological Products dari Tiongkok (status dalam fase 1 dan 2).
  5. Kandidat vaksin milik perusahaan Sinopharm dan Beijing Institute of Biological Products dari Tiongkok (status dalam fase 1 dan 2).
  6. Kandidat vaksin milik perusahaan Sinovac dari Tiongkok (status dalam fase 1 dan 2).
  7. Kandidat vaksin nanopartikel SARS CoV-2 glikoprotein rekombinan yang diadaptasi dengan Matriks M milik perusahaan Novavax dari Australia (status dalam fase 1 dan 2).
  8. 3 LNP-mRNAs milik BioNTech dari Jerman, perusahaan Fosun Pharma dari Tiongkok, dan Pfizer dari Amerika Serikat (status dalam fase 1 dan 2).
  9. Kandidat vaksin milik Institute of Medical Biology dan Chinese Academy of Medical Sciences (status dalam fase 1).
  10. Kandidat vaksin plasmid DNA dengan elektroporasi milik Inovio Pharmaceuticals dari Amerika Serikat (status dalam fase 1).

Vektor Adenovirus Tipe 5 sebagai Kandidat Vaksin COVID-19

Banyak kandidat vaksin sedang dalam perkembangan pesat, termasuk vaksin berbasis protein rekombinan, vaksin berbasis vektor virus replikasi atau non-replikasi, vaksin DNA, dan vaksin mRNA (yang sebagian besar berfokus pada peningkatan glikoprotein atau domain pengikatan reseptor), vaksin hidup yang dilemahkan, dan vaksin virus yang diinaktifkan (World Health Organization, 2020).

Baca :  Vaksin Sputnik V Rusia 91,6% Efektif Lawan COVID-19, Bisa Untuk Lansia

Vaksin coronavirus novel rekombinan (vektor Adenovirus tipe 5) atau Ad5-nCoV adalah vaksin virus Corona pertama yang masuk dalam uji klinis manusia di Tiongkok, bahkan menurut para peneliti Ad5-nCoV merupakan vaksin potensial pertama di dunia yang diuji pada manusia.

Ad5-nCoV menggunakan versi yang lebih lemah dari virus flu biasa (adenovirus) yang menginfeksi sel manusia tetapi tidak menyebabkan penyakit untuk mengirimkan fragmen materi genetik dari SARS-CoV-2 (virus yang menyebabkan COVID- 19), kemudian memberikan instruksi untuk membuat ‘spike protein’ di permukaan SARS-CoV-2. Disini sistem kekebalan tubuh seseorang akan menciptakan antibodi terhadap spike protein tersebut, yang akan membantu melawan virus corona jika orang tersebut kemudian terkena.

Teknologi Formulasi Ad5-nCoV

Vaksin coronavirus novel rekombinan (vektor Adenovirus tipe 5) atau Ad5-nCoV, saat ini masih melalui rute pemberian parenteral dengan bentuk sediaan injeksi intramuscular.

Proses Uji Klinik Ad5-nCoV

Metode uji klinik dilakukan oleh peserta yang memenuhi syarat yaitu orang dewasa sehat berusia antara 18 tahun – 60 tahun, tidak memiliki infeksi SARS-CoV-2 yang  dikonfirmasi oleh hasil negatif dari antibodi spesifik serum IgM dan IgG , negatif asam nukleat  untuk SARS -CoV-2, dan tidak memiliki lesi di paru-paru pada hasil gambar CT dada (Zhu et al., 2020).

Kriteria eksklusi adalah riwayat kejang atau penyakit mental, alergi terhadap bahan apa pun yang termasuk dalam vaksin, penyakit demam akut pada hari pendaftaran, penerimaan produk darah dalam 4 bulan terakhir, penerimaan obat-obatan penelitian atau vaksin dalam bulan lalu, dan peserta yang tidak dapat mematuhi jadwal studi, dan lain sebagainya yang telah diuraikan dalam clinicaltrials.gov untuk fase 1 (NCT04313127) dan fase 2 (NCT04341389) (Zhu et al., 2020).

  1. Uji klinis fase I

Para peneliti bermaksud untuk mengevaluasi keamanan, reaktogenisitas, dan imunogenisitas Vaksin Novel Coronavirus Rekombinan (Vektor Adenovirus Tipe 5). Melibatkan peserta sebanyak 108 orang yang kemudian dimasukkan kedalam daftar salah satu dari 3 kelompok (kelompok dosis rendah, menengah, dan tinggi).

  1. Uji klinis fase II 

Uji klinis ini dirancang untuk mengevaluasi imunogenisitas dan keamanan Ad5-nCoV yang mengkodekan protein full-length spike (S) dari SARS-CoV-2. Alokasi pengujian klinis fase ini dilakukan secara acak dengan peserta sebanyak 500 orang yaitu 250 orang kelompok vaksin dosis menengah, dan 125 orang kelompok dosis rendah dan placebo. Imunogenisitas akan diuji pada hari 0, 14, 28 dan 6 bulan setelah vaksinasi yang diberikan dengan injeksi intramuscular. 

Baca :  Astra Zeneca Hentikan Uji Klinik Vaksin COVID-19 karena Efek Samping

Hasil Uji Klinik Ad5-nCoV

Pada uji klinik fase I menunjukkan adanya reaksi yang merugikan dalam kurun waktu 0-7 hari pasca vaksinasi, sebagian besar peserta menunjukkan adanya peningkatan antibodi setelah vaksinasi Ad5-nCoV. 

Vaksin COVID-19 vektor Ad5 adalah imunogenik, menginduksi respon humoral dan sel-T dengan cepat pada sebagian besar partisipan. Timbulnya respon imun yang terdeteksi cepat, dengan respons sel-T memuncak pada hari ke 14 setelah vaksinasi dan antibodi memuncak pada hari ke-28.  Respon antibodi terhadap vaksin dalam kelompok dosis tinggi sedikit lebih besar dari pada kelompok dosis menengah dan dosis rendah. Dosis tunggal vaksin COVID-19 vektor Ad5 mampu memperoleh peningkatan empat kali lipat untuk antibodi di 94- 100%  dari peserta, dan peningkatan empat kali lipat untuk virus hidup di 50-75% dari peserta (Zhu et al., 2020).

Pada uji klinis fase II menunjukkan adanya reaksi yang merugikan pasca vaksinasi dalam kurun waktu 0-14 pasca vaksinasi, serta terdapat respon antibodi IgG Anti SARS-CoV-2 S  dan antibody netralisasi terhadap SARS-CoV-2 dalam kurun waktu 28 hari setelah vaksinasi.

Prospek Kedepannya

Ada potensi untuk penyelidikan lebih lanjut dari vaksin COVID-19 vektor Ad5 untuk mengendalikan wabah COVID-19. Percobaan fase 2 yang sedang berlangsung di Tiongkok (NCT04341389) akan memberikan informasi lebih lanjut tentang keamanan dan imunogenisitas vaksin COVID-19 vektor Ad5 (Zhu et al., 2020).

Kesimpulan

Vaksin adenovirus type 5 vector (vaksin Ad5-nCoV ) dari tiongkok saat ini sedang dalam uji klinis fase 2. Hasil menunjukan (pada fase 1 dan 2) mengalami peningkatan aktivitas antibody terhadap SARS-CoV-2, dan mungkin kedepannya dapat menjadi kandidat vaksin tiga besar paling berpotensi dalam menghentikan laju penyebaran pandemic COVID-19, namun pertimbangannya adalah reaksi merugikan yang timbul setelah pasca vaksinasi.

Sumber :

World Health Organization. (2020). Draft landscape of COVID-19 candidate vaccines – 15 May 2020. Who, June, 3. https://www.who.int/who-documents-detail/draft-landscape-of-covid-19-candidate-vaccines

Zhu, F.-C., Li, Y.-H., Guan, X.-H., Hou, L.-H., Wang, W.-J., Li, J.-X., Wu, S.-P., Wang, B.-S., Wang, Z., Wang, L., Jia, S.-Y., Jiang, H.-D., Wang, L., Jiang, T., Hu, Y., Gou, J.-B., Xu, S.-B., Xu, J.-J., Wang, X.-W., … Chen, W. (2020). Safety, tolerability, and immunogenicity of a recombinant adenovirus type-5 vectored COVID-19 vaccine: a dose-escalation, open-label, non-randomised, first-in-human trial. The Lancet, 6736(20), 1–10. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)31208-3

https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04341389 

https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04313127

Penulis : Meylani Sutoro, Program Magister Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Share this:

About farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Check Also

fda

FDA Menyetujui mRNA-1345 untuk Perlindungan terhadap Penyakit Saluran Pernapasan Bawah yang Disebabkan oleh RSV

Majalah Farmasetika – Ini adalah persetujuan vaksin mRNA kedua dari Moderna dan vaksin mRNA pertama …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.