Farmasetika.com – Sebanyak 114 peserta telah menghadiri “Kick Off Pharmaceutical Industry Training on Campus” yang diselenggarakan oleh Epsilon Sharing Community bekerja sama dengan Pusat Studi Penghantaran dan Disposisi Obat, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran (Unpad) pada Sabtu (21/12/2019) di Auditorium Fakultas Farmasi Unpad.
Kegiatan ini merupakan bentuk pengenalan dan penjelasan umum mengenai program Training on Campus yang akan diadakan pada satu tahun ke depan. Selain itu, training ini bisa diikuti oleh mahasiswa farmasi, mahasiswa apoteker, dan apoteker yang berkeinginan bekerja di industri farmasi.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Dr. Sriwidodo, M. Si., Apt. sebagai Kepala Departemen Farmasetika dan Teknologi Farmasi.
Ia menyampaikan bahwa Apoteker yang memiliki minat di Industri Farmasi perlu memiliki bekal yang lebih untuk dapat bersaing dengan Apoteker lainnya, salah satunya adalah dengan mengikuti program ini.
“Epsilon Sharing Community merupakan suatu komunitas yang terdiri dari beberapa praktisi industri farmasi aktif dengan segudang pengalaman yang terbentuk karena merasakan keresahan dari lulusan Apoteker baru yang dinilai mengalami kesulitan beradaptasi dengan kemajuan ilmu, teknologi, dan regulasi saat ini. Hal tersebut mendorong Fakultas Farmasi Unpad memperkecil kesenjangan antara teori yang diperoleh dari Universitas dengan kemajuan di Industri Farmasi, melalui bentuk pembelajaran learning by doing” ucap Sriwidodo dikutip dari situs resmi Fakultas Farmasi Unpad.
Sejalan dengan hal tersebut, disampaikan pula oleh M. Faruqi Perdana, sebagai perwakilan dari Epsilon Sharing Community, bahwa mengandalkan bekal calon Apoteker dari Praktek Kerja Profesi Apoteker saja tidak cukup terutama untuk wawancara. Dengan mengenal materi-materi dasar di Industri Farmasi dan beberapa tools yang umum dipakai, diharapkan bahwa Apoteker Indonesia akan lebih siap menghadapi dunia kerja khususnya di bidang farmasi industri.
Terdapat 3 sub-materi pada program Training on Campus ini, yaitu Supply Chain Management, Quality, dan Production. Dalam ketiga sub-materi tersebut, dijabarkan kembali ke dalam topik dasar yang lebih spesifik sehingga total topik yang ditawarkan sebanyak 8 topik. Peserta training dapat memilih untuk mengikuti salah satu topik saja atau langsung beberapa topik yang diinginkan.
Registrasi masih dibuka dan dapat dilakukan secara online melalui tautan http://bit.ly/UNPADepsilon2020 atau secara offline dengan mendatangi langsung sekretariat di Departemen Farmasetika dan Teknologi Farmasi. Peserta tidak terbatas untuk mahasiswa apoteker saja, namun terbuka juga untuk mahasiswa S1 dan apoteker yang belum bekerja.
Informasi Kegiatan
Pharmacist Training on Campus 2020 merupakan kesempatan berharga untuk teman-teman mahasiswa dan apoteker yang belum memiliki pengalaman bekerja di Industri Farmasi.
Materi yang dihadirkan tidak hanya teori me²lainkan bagaimana konsep itu dijalankan dan tools yang digunakan dalam menjalankan aktivitas opreasional di Industri Farmasi.
Segera daftarkan diri Anda sekarang juga.
Silakan lihat di http://bit.ly/silabus-materi untuk mengetahui penjelasan lengkap setiap materi pelatihan & segera tentukan pilihan Anda kemudian segera daftarkan diri Anda sekarang juga.
1. Sales & Operating Planning
Situasi persaingan Industri Farmasi saat ini sangat ketat. Semua Industri Farmasi bahkan semua industri manufaktur (perusahaan) saat ini sangat memprioritaskan perihal pemenuhan “customer satisfaction”. Dalam pemenuhannya, banyak sekali permasalahan di internal perusahaan (koordinasi tiap fungsi/ bagian yang belum selaras), yang justru menjadi semakin kompleks dengan meningkatnya persaingan, variasi produk yang tinggi, dan product life cycle yang pendek, yang berdampak terhadap ketidakseimbangan demand dan kapasitas.
Untuk menyeimbangkan demand dan kapasitas tersebut, perusahaan harus membuat Sales and Operation Plan (S&OP). S&OP merupakan pintu masuk menuju master production schedule yang akan membuat produk sesuai prioritas kebutuhan customer. Peserta akan diajak untuk bagaimana merencanakan dan implementasi S&OP di Industri Farmasi.
2. Good Distribution Practice (GDP)
GDP merupakan panduan bagi Industri Farmasi dalam menjalankan pengelolaan logistik. Produk farmasi merupakan salah satu produk yang penanganannya diatur oleh badan regulator (BPOM & Kemenkes) maupun dari pemilik Produk (Principal) untuk produk khusus. Penanganan produk farmasi yang tidak tepat dapat berakibat terhadap penurunan mutu produk yang akan merugikan bagi customer dan perusahaan.
GDP merupakan panduan Industri Farmasi untuk memastikan kualitas mutu produk tetap terjaga hingga ditangan customer. Peserta akan diajak untuk bagaimana implementasi GDP dan warehouse management system di Industri Farmasi.
3. Critical Utilities Qualification
Industri Farmasi sangat membutuhkan critical utilities dalam pemenuhan persyaratan cGMP (CPOB) dalam membangun kualitas produk. Produk farmasi memiliki persyaratan regulasi yang sangat ketat dalam hal pembuatannya. Persyaratan kebersihan ruangan menjadi hal wajib yang harus dapat dipenuhi, selain itu juga ada persyaratan air, steam, compressed air yang diperbolehkan untuk kegiatan produksi di Industri Farmasi. Peserta akan diajak untuk bagaimana secara teknis cara memastikan (validasi) pemenuhan terhadap kelas kebersihan yang sesuai dengan produk farmasi.
4. Design & Development Quality System
Industri Farmasi dituntut agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas, aman, dan berkhasiat. Dalam setiap proses di Industri Farmasi harus berjalan dengan baik dan konsisten, maka diperlukan suatu mekanisme yang dapat memastikan kelancaran dan meminimalkan potensi munculnya masalah yang dapat menghamba keberlangsungan proses.
Dalam pelatihan ini peserta akan diberikan pengetahuan dasar pembuatan sistem mutu hingga evaluasi kinerja dari sistem tersebut dalam menjaga konsistensi suatu proses di Industri Farmasi.
5. PDCA & 7 QC Tools
Problem Solving & Continuous Improvement merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan dalam persaingan ketat antar Industri Farmasi. Konsep PDCA Cycle dan 7QC Tools dalam menganalisa permasalahan yang ada di sebuah perusahaan dapat menjadi kunci sukses agar tetap dapat bertahan dalam persaingan di dunia farmasi. Peserta akan diajak untuk menggunakan konsep PDCA Cycle (Plan-Do-Check-Act) dan berbagai alat kendali mutu 7QC Tools di Industri Farmasi.
6. Statistical Process Control (SPC)
Industri Farmasi harus dapat memastikan semua produk yang diproses/ dikelola dan dikendalikan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Jika perusahaan dapat mendeteksi gejala penyimpangan kualitas secara dini maka akan mampu melakukan tindakan pencegahan sedini mungkin. Teknik statistik yang dapat digunakan untuk mengendalikan proses adalah Statistical Process Control (SPC), yaitu metode pengontrolan kualitas dengan menggunakan teknik statistik untuk menjaga kestabilan proses agar produk/ jasa yang dihasilkan memenuhi persyaratan. Peserta akan diajak untuk bagaimana penggunaan SPC untuk Industri Farmasi mengendalikan proses.
7. Understanding Solid Dosage Form Technology in Pharmaceutical Industry
Pada pelatihan ini peserta diharapkan mampu memahami konsep dan aplikasi praktis metode dan teknologi yang digunakan dalam pembuatan sedian solid di perusahaan farmasi. Dalam praktiknya mengimplementasikan teknologi pada skala produksi memilki tantangan terutama dalam mengelola kesesuaian antara spesifikasi produk yang diminta dan teknologi (mesin dan peralatan) yang ada.
Pada pelatihan ini peserta akan diberikan pengetahuan tentang mesin – mesin produksi farmasi mulai dari cara set up mesin, tools yang digunakan hingga trouble shooting dalam mengelola kebutuhan tersebut.
8. Lean Manufacturing in Pharmaceutical Industry
Banyak perusahaan manufaktur yang mulai menggunakan konsep Lean Manufacturing, namun seringkali perusahaan tersebut justru meninggalkan prinsip paling dasar dari konsep ini. Sehingga pada akhirnya, upaya untuk menambah value dan menghilangkan waste product justru hanya menjadi kegiatan sementara atau tidak berkelanjutan. Fokus terhadap nilai produk, menghilangkan pemborosan, dan juga mengutamakan karyawan.
Learn Manufacturing sangat bermanfaat bagi perusahaan dan tidak hanya soal efisiensi produksi saja. Peserta akan diajak untuk bagaimana memahami prinsip Lean Manufacturing di Industri Farmasi.