Farmasetika.com. 4/6/2016. Novo Nordisk telah menyajikan data analisis hasil Uji Klinik akhir yang telah berlangsung selama tiga tahun dari Saxenda (liarglutide/rDNA 3mg), dimana obat tersebut mampu menunjukkan penurunan berat badan yang lebih signifikan dan perbaikan dalam faktor risiko kardiometabolik, dibandingkan dengan plasebo.
Resiko kardiometabolik adalah faktor-faktor resiko yang dapat memudahkan orang rentan terhadap penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Dalam 16 minggu, 68% dari orang yang diobati dengan Saxenda, hasil penelitian menunjukkan banyak kehilangan berat badan mereka sebesar 5%. Penurunan berat badan rata-rata 8,6% terjadi pada minggu 160, dibandingkan dengan 2,9% dengan plasebo.
Saxenda juga menyebabkan perbaikan di berbagai tindakan glikemia termasuk regresi untuk normoglikemia (69,8% vs 55,4%) dan mengurangi pengembangan diabetes tipe-2 (0,5% vs 3,2%) dibandingkan dengan awal.
Responden juga mengalami peningkatan lebih besar pada tekanan darah sistolik dan peningkatan kualitas kesehatan yang berhubungan dengan langkah-langkah kehidupan dibandingkan dengan awal.
Profesor Sten Madsbad, Peneliti uji klinis Tahap III “SCALE” , mengatakan: “Temuan ini menunjukkan sifat prediktif dari respon awal untuk pengobatan, yang merupakan informasi penting bahwa dokter dapat mengunakannya untuk mengidentifikasi orang-orang yang paling mungkin mengalami manfaat jangka panjang dengan Saxenda. Hal ini juga mendorong kita terus melihat manfaat selain penurunan berat badan berpengalaman dengan Saxenda, termasuk perbaikan dalam faktor risiko kardiometabolik dan status glikemik bagi orang-orang menyelesaikan uji klinik. ”
Data ini telah dipresentasikan di the first European Obesity Summit (EOS 2016)
Tentang Saxenda
Saxenda® adalah obat pen suntik yang telah disetujui FDA untuk menurunkan berat badan berlebih. Pen ini digunakan dengan rencana makan rendah kalori dan peningkatan aktivitas fisik, dan membantu beberapa orang dewasa dengan kelebihan Berat yang juga memiliki masalah medis yang berhubungan dengan berat badan (seperti tekanan darah tinggi, tinggi kolesterol, atau diabetes tipe 2, atau obesitas.
Sumber : http://www.pharmafile.com/
Majalah Farmasetika - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan…
Majalah Farmasetika - Yogyakarta, 5 Desember 2024 – Upaya untuk memperkokoh eksistensi dan profesionalisme tenaga…
Majalah Farmasetika - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, Muhammad Rofiqi, menyampaikan klarifikasi…
Majalah Farmasetika - Metformin, salah satu obat diabetes paling populer di dunia, telah lama dikenal…
Majalah Farmasetika - Anggota Komisi III DPR RI Dapil 1 Kalimantan Selatan, dan juga Ketua…
Majalah Farmasetika - Pedagang Besar Farmasi (PBF) adalah perusahaan yang memiliki izin untuk menyediakan, menyimpan,…