Download Majalah Farmasetika
Foto Istimewa

Aluvia, Anti Virus HIV Sembuhkan Pasien Novel Coronavirus?

Farmasetika.com – Lebih dari 80 orang meninggal akibat virus korona di Tiongkok. Pemerintah Cina beralih ke obat yang dikembangkan oleh AbbVie untuk pasien HIV sebagai pengobatan potensial untuk wabah virus Wuhan (Novel Coronavirus/2019-nCoV) yang telah menyebar ke 13 negara (Kanada, China, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia) pada 26 Januari 2020.

AbbVie sumbang lebih dari 1 juta dolar

AbbVie mengatakan pihaknya menyumbangkan Aluvia dikenal pula Kaletra senilai lebih dari satu juta dolar, kombinasi lopinavir dan ritonavir sebagai pengobatan sementara untuk pneumonia yang terkait dengan wabah tersebut.

Dua komponen antiretroviral dari Kaletra, lopinavir dan ritonavir, adalah protease inhibitor yang dirancang untuk memblokir replikasi virus HIV. Satu hipotesis menyatakan bahwa obat itu dapat melakukan hal yang sama dengan 2019-nCoV, yang diyakini berasal dari kota Wuhan di Cina. Meskipun belum disetujui untuk mengobati virus corona di mana pun, anti virus ini menunjukkan kemanjuran pada setidaknya satu kasus dalam wabah saat ini di Cina.

Pemerintah Cina perbolehkan gunakam Aluvia

Ada lebih dari 2.000 kasus coronavirus yang diketahui di Cina. Penyakit itu telah menyebabkan beberapa bagian China terhenti ketika petugas kesehatan berusaha menahan penyebaran virus itu.

Pemerintah Cina menyarankan minggu lalu bahwa minum dua pil lopinavir / ritonavir dan menghirup alfa-interferon dosis dua kali sehari dapat bermanfaat bagi pasien ini, lapor Reuters.

Keputusan untuk menggunakan obat AbbVie datang setelah seorang pakar pernapasan terkemuka di Rumah Sakit Pertama Universitas Peking di Beijing, Wan Guangfa, mengatakan dia diberikan obat-obatan HIV untuk melawan virus setelah kunjungannya ke Wuhan, ibukota provinsi Hubei di Cina, tempat di mana virus diperkirakan berasal.

Baca :  Resmi, WHO Umumkan Wabah COVID-19 Sebagai Pandemik

Wan Guangfa memastikan obat tersebut mampu membantu menyembuhkan pasien coronavirus dan melaporkan kepada China News Week bahwa perawatan HIV bekerja untuknya.

Keluarga coronavirus termasuk virus penyebab pilek biasa serta virus yang menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti SARS yang menyebar dari Cina ke lebih dari selusin negara pada tahun 2002-03 dan menewaskan sekitar 800 orang. Juga, virus ini mirip dengan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS), yang berkembang dari unta. Virus menginfeksi paru-paru, dan gejalanya dimulai dengan demam dan batuk. Ini dapat berkembang menjadi sesak napas dan kesulitan bernapas yang mengarah ke pneumonia.

Aluvia potensial untuk pengobatan novel coronavirus

Aluvia dianggap sebagai pengobatan potensial untuk coronavirus karena kemampuannya untuk memblokir protease yang perlu direplikasi oleh virus dalam tubuh manusia. Obat AbbVie sebelumnya telah diuji pada pasien dengan SARS dan MERS, yang merupakan virus yang sama, Endpoints melaporkan.

Obat virus ebola dijadikan alternatif

Pembuat obat lain juga merespons. Gilead Sciences sedang mencari obat virus Ebola remdesivir, antivirus, sebagai pengobatan coronavirus yang potensial, The Motley Fool melaporkan. Moderna juga memiliki pengobatan untuk virus yang sedang diselidiki. Perusahaan menerima dana dari Koalisi untuk Kesiapsiagaan Epidemi Inovasi untuk menyelidiki pengobatan untuk virus. Inovio juga menerima hibah dari CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness Innovation) untuk mengembangkan vaksin potensial.

Sumber :

China repurposes AbbVie HIV drug as Big Pharma rallies to combat deadly coronavirus. https://www.fiercepharma.com/pharma-asia/china-repurposes-abbvie-hiv-dug-as-big-pharma-rallies-to-help-combat-deadly-coronavirus

AbbVie’s HIV Drug Aluvia Seen as Potential Treatment for Coronavirus. https://www.biospace.com/article/abbvie-to-donate-hiv-drug-to-china-as-potential-treatment-for-coronavirus/

Share this:

About farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Check Also

Menkes Rilis Pengurus Organisasi Kolegium Farmasi 2024-2028

Majalah Farmasetika – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia resmi mengesahkan Susunan Organisasi Kolegium Farmasi periode 2024-2028 melalui Keputusan …