Download Majalah Farmasetika

Terapi COVID-19 dengan Covifor (Remdesivir) Minimal Habiskan 18 Juta Rupiah

Majalah Farmasetika – Kalbe Farma resmi luncurkan obat untuk COVID-19 yang diimpor dari India, yakni Covifor atau Remdesivir versi generik dari perusahaan Gillead Sciences Amerika Serikat (1/10/2020).

1 Dosis Cofivor di banderol 3 juta rupiah/vial. Dalam sekali terapi COVID-19 di India, membutuhkan total 5 hari penyembuhan dengan dosis pada hari pertama dua kali lipatnya.

Apa itu Covifor?

Berdasarkan informasi resmi dari perusahaan Hetero, COVIFOR diizinkan untuk digunakan di bawah Emergency Use Authorization (EUA) untuk perawatan pasien yang dirawat di rumah sakit dengan dugaan infeksi SARS-CoV-2 dan penyakit parah yang dikonfirmasi oleh laboratorium.

Remdesivir adalah analog nukleotida dengan aktivitas antivirus spektrum luas dan disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) di bawah EUA. Selain itu, Drug controller General of India  (DCGI) menyetujui remdesivir untuk penggunaan darurat untuk pengobatan pasien penyakit coronavirus (COVID-19) 2019 yang dirawat di rumah sakit.

Remdesivir mungkin memiliki aktivitas potensial melawan COVID-19 berdasarkan aktivitas in vitro dan in vivo pada model hewan terhadap patogen virus MERS dan SARS, yang juga merupakan virus korona dan secara struktural mirip dengan COVID-19.

Sama halnya dengan AS dan India, Badan Pengawas Obat dan Makanan memberikan izin edar Covifor dengan skema EUA.

“Karena approval dari Badan POM adalah otorisasi penggunaan darurat, jadi semua penanganannya atau pun distribusi obat tersebut, akan langsung ke rumah sakit,” kata Vidjongtius, Presiden Direktur Kalbe Farma dalam konferensi pers virtual pada Kamis (10/1/2020).

“Harga saat ini sekitar Rp 3 juta. Memang ini sangat tergantung volume, kalau meningkat bisa ditinjau kembali. Semua sudah diapprove BPOM untuk emergency used.” tambah Vidjongtius.

Dosis penggunaan dan harga sekali terapi COVID-19

Berdasarkan informasi dari perusahaan Hetero, Covifor yang digunakan di India memiliki dosis :

Baca :  Tak Efektif Varian Baru COVID-19, Afrika Selatan Tangguhkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Hari 1: Dua dosis injeksi COVIFOR 100 mg (Remdesivir)

Hari 2-5: Dosis tunggal 100 mg setiap hari

Dosis ini sesuai dengan protokol tata laksana COVID-19 yang dikeluarkan oleh The Central Health Ministry , India, pada bulan Juli 2020. Protokol menyatakan bahwa obat ini hanya boleh digunakan pada subkelompok pasien tertentu.

Dengan demikian, bila harga satu vial adalah 3 juta rupiah, maka setiap pasien COVID-19 membutuhkan dana sekitar 18 juta rupiah untuk sekali terapi.

Berdasarkan buku pedoman tata laksana COVID-19 edisi 2, Agustus 2020, yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dosis Remdesivir adalah 200 mg IV drip/ 3jam dilanjutkan 1×100 mg IV drip/3 jam selama 9 – 13 hari.

Berdasarkan buku pedoman ini, terapi bisa lebih panjang sehingga biaya pengobatan dengan Covifor akan lebih dari 18 juta. (Red./NW).

Sumber :

COVIFOR 100MG INJECTION http://www.heterohealthcare.com/covifor-100mg-injection

Health ministry revises remdesivir dosage for COVID-19 patients https://health.economictimes.indiatimes.com/news/diagnostics/health-ministry-revises-remdesivir-dosage-for-covid-19-patients/76783188

Loader Loading…
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab
Share this:

About farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Check Also

Apakah Profesi Apoteker Akan Usang di Masa Depan Tergantikan oleh Artificial Intelligent? Mari Menyingkap Fakta

Majalah Farmasetika – Perkembangan teknologi yang pesat, terutama kecerdasan buatan (AI) dan robotika, telah menimbulkan …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.