Majalah Farmasetika – Tim hipnosis dosen Universitas Padjadjaran (Unpad) bekerjasama dengan Institut Pembangunan Jawa Barat (INJABAR) merilis aplikasi dan media terapi hipnosis untuk menurunkan tingkat stress, kecemasan, rasa takut yang bisa dikarenakan pandemi corona virus diesease 2019 (COVID-19). Cukup luangkan waktu untuk menonton video selama 10 menit dan mengisi pertanyaan yang disiapkan.
Pandemi COVID-19 bisa sebabkan stress
Masa kedaruratan akibat pandemi COVID-19 berpotensi melahirkan rasa takut, stres, dan cemas di masyarakat. Jika tidak ditangani dengan baik, cemas berlebih akan rentan menimbulkan gejala penyakit, termasuk di antaranya gejala COVID-19.
Sebagai upaya menangani kecemasan di tengah pandemi, tim peneliti hipnosis Universitas Padjadjaran mengembangkan metode untuk mengurangi kecemasan akibat Coronavirus. Metode yang dikembangkan bertajuk “Afirmasi Virus Corona-19”.
Metode ini dikembangkan oleh tiga akademisi Unpad yang tergabung dalam kelompok peneliti hipnosis, antara lain Dr. Gilang Yubiliana, drg., M.Kes (Fakultas Kedokteran Gigi), Dr. Nani Darmayanti, M.Hum., (Fakultas Ilmu Budaya), dan Jimi Narotama Mahameruaji, M.Si., (Fakultas Ilmu Komunikasi).
“Kami mulai berproses di tengah jadwal padat kami sebagai pengajar, peneliti, dan pendamping anak-anak di rumah ketika melakukan pembelajaran daring. Alhamdulillah ide media yang diharapkan tadi dapat terealisasi melalui kerja tim yang solid dan memiliki komitmen tinggi meski tengat waktu (deadline) sangat singkat. Media ini kami beri nama MEDIA AUDIO VISUAL INTERVENSI HYPNOSIS “AFIRMASI VIRUS CORONA-19” TERVALIDASI” tulis Dr. Gilang di media youtube Unpad.
Dua tahapan pengembangan media hipnosis
Ada dua tahapan dalam pengembangannya, yaitu penyusunan kalimat afirmasi. Penyusunan ini melibatkan telaah dari ahli linguistik. Dalam hal ini, Dr. Gilang berkolaborasi dengan Dr. Nani dari sisi telaah linguistiknya.
Pada kalimat afirmasi ini merupakan kumpulan kata yang dirangkai menjadi kalimat dan dilengkapi dengan strategi kebahasaan tertentu yang digunakan saat proses hipnosis mandiri. Strategi ini bertujuan agar kalimat afirmasi mampu memberikan ketenangan kepada individu.
“Strategi kebahasaan yang digunakan untuk membuat kalimat “AFIRMASI VIRUS CORONA -19” mengikuti pola dasar kalimat komunika hipnodontik,” ujar Dr. Gilang.
Dr. Gilang mengatakan, dengan mengikuti pola kalimat komunika hipnodontik terbukti secara ilmiah dapat menurunkan kecemasan dengan biomarker kadar hormon. Analisis ini diperoleh Dr. Gilang saat studi Doktoralnya pada 2016 lalu.
Tahap selanjutnya adalah membuat kalimat afirmasi ini menjadi media audiovisual. Proses yang dilakukan oleh Jimi Narottama ini berhasil membuat media audiovisual bertajuk “Media Intervensi Hypnosis Afirmasi Virus Corona-19”. Media inilah yang digunakan untuk proses hipnosis mandiri.
Pada media visual ini, tim menggunakan teknik pengambilan gambar secara statis dengan obyek latar pantai dan deburan ombak. Gambar ditambahkan efek slow motion untuk lebih memberikan perasaan tenang.
“Pemilihan objek gambar pantai didominasi warna biru yang dapat membantu mengurangi kecemasan,” tambah Dr. Gilang.
“Aplikasi ini dapat digunakan dan dibagikan secara gratis, tidak memerlukan ijin dari kami dan kami Tidak memperjualbelikan media ini. Dari unpad Untuk seluruh rakyat indonesia” ujar Dr. Gilang.
Aplikasi ini bisa di akses di situs www.injabar.unpad.ac.id/hipnosis atau berikut ini: