Download Majalah Farmasetika

WHO Minta Lanjutkan Uji Klinik Hidroksiklorokuin untuk COVID-19

Majalah Farmasetika – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO/World Health Organization) akan melanjutkan uji klinik hydroxychloroquine/hidroksiklorokuin untuk potensi penggunaan terhadap virus corona, setelah solidarity trial di seluruh dunia berhenti memberikannya kepada pasien baru karena masalah kesehatan yang dilaporkan oleh jurnal The Lancet dimana saat ini telah ditarik.

Badan U.N. bulan lalu menghentikan bagian dari studi besar perawatan terhadap COVID-19 di mana pasien yang baru terdaftar mendapatkan obat anti-malaria untuk mengobati COVID-19 karena khawatir meningkatkan tingkat kematian dan detak jantung tidak teratur.

Uji klinik dilanjutkan

Tetapi direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan para ahlinya telah menyarankan kelanjutan dari semua uji coba termasuk hydroxychloroquine.

“Kelompok eksekutif akan berkomunikasi dengan para peneliti utama dalam persidangan tentang melanjutkan kembali lengan hidroksiroklorokuin dari persidangan,” Tedros mengatakan pada sebuah pengarahan media online, merujuk pada inisiatif WHO untuk mengadakan tes klinis potensi perawatan COVID-19 pada sekitar 3.500 pasien di 35 negara.

Keputusan WHO untuk menunda uji klinik mendorong unit penelitian lain untuk mengikutinya, termasuk Sanofi, yang mengatakan pada 29 Mei bahwa mereka menunda perekrutan untuk persidangannya.

Seorang juru bicara Sanofi mengatakan perusahaan akan meninjau informasi yang tersedia dan menjalankan konsultasi dalam beberapa hari mendatang untuk menilai kembali posisinya menyusul keputusan terbaru WHO pada hari Rabu (3/6/2020).

Kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, menyerukan untuk melanjutkan uji coba obat lain.

“Kami berutang kepada pasien untuk memiliki jawaban yang pasti apakah obat itu berfungsi atau tidak,” katanya, seraya menambahkan bahwa pemantauan keamanan juga harus dilanjutkan.

Swaminathan mengatakan WHO akan tertarik untuk melihat lebih banyak hasil uji klinis Avifavir, obat yang katanya akan digunakan untuk mengobati COVID-19 di rumah sakit Rusia “segera”.

Baca :  Lebih Dari 80% Pasien COVID-19 Alami Kekurangan Vitamin D

Dalam briefing virtual yang sama, para pejabat WHO mengatakan mereka sangat khawatir tentang wabah di Amerika Latin dan di Haiti, salah satu negara termiskin di dunia, di mana infeksi telah menyebar dengan cepat.

Virus corona telah menginfeksi hampir 3 juta orang di Amerika dan lebih dari 6,43 juta di seluruh dunia. Khususnya di Indonesia 31,185 kasus positif dan 1,851 orang meninggal per 7 Juni 2020.

Sumber : WHO Set to Resume Hydroxychloroquine Trial in Battle Against COVID-19 https://www.medscape.com/viewarticle/931660

Share this:

About farmasetika.com

Farmasetika.com (ISSN : 2528-0031) merupakan situs yang berisi informasi farmasi terkini berbasis ilmiah dan praktis dalam bentuk Majalah Farmasetika. Di situs ini merupakan edisi majalah populer. Sign Up untuk bergabung di komunitas farmasetika.com. Download aplikasi Android Majalah Farmasetika, Caping, atau Baca di smartphone, Ikuti twitter, instagram dan facebook kami. Terimakasih telah ikut bersama memajukan bidang farmasi di Indonesia.

Check Also

FDA telah menyetujui 2 metode administrasi baru untuk tablet obat antikejang (ASM) cenobamate (Xcopri; SK Biopharmaceuticals).

Majalah Farmasetika – Obat ini ditujukan untuk pasien dewasa dengan kejang parsial, dan kini obat …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.