Ayu Dewi Widaningsih

Avatar photo
Pharmacy Student

Tak Hanya Penghambat, Keparahan Penyakit dan Usia Pengaruhi Kualitas Hidup Pasien Hemofilia

Majalah Farmasetika – Keparahan penyakit dan usia pasien, bukan hanya penghambat, pengaruhi kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan (HRQoL) pasien dengan hemofilia, menurut hasil studi baru yang diterbitkan dalam SAGE Open Medicine. Hemofilia paling sering diobati dengan terapi penggantian faktor koagulasi, yang telah menunjukkan kemanjuran yang sangat baik dengan penggunaan faktor …

Read More »

Risankizumab Signifikan Mengurangi Keparahan Psoriasis Dibandingkan Apremilast

Majalah Farmasetika – Uji coba head-to-head IMMpulse fase 4 yang membandingkan risankizumab dengan apremilast (Otezla), skor risankizumab lebih tinggi pada Psoriasis Area and Severity Index (PASI) 90 dan Static Physician’s Global Assessment (sPGA) 0/1, memenuhi ko-primer titik akhir dari studi. Selama IMMpulse, studi pembanding aktif global, multisenter, acak, label terbuka, …

Read More »

Trastuzumab, Konjugat Obat-Antibodi untuk Kanker Payudara HER2-rendah

Majalah Farmasetika – Salah satu bidang pengembangan obat yang paling menarik pada kanker payudara adalah konjugat obat-antibodi (ADC). ADC adalah agen target kompleks yang terdiri dari obat sitotoksik yang tergantung pada perancah antibodi yang dapat memberikan pengobatan yang lebih terarah dan kurang toksik bagi pasien. Karena prevalensinya pada sekitar 50% kanker …

Read More »

Gunakan miRNAs, Deteksi Akurat Baru untuk Terapi C. difficile

Majalah Farmasetika – Pendekatan diagnostik yang baru dan lebih andal, microRNAs (miRNAs) digunakan untuk mendeteksi dan mengobati Clostridioides difficile (CDI) dengan lebih akurat, menurut tinjauan penelitian yang dipublikasikan di World Journal dari Gastroenterologi . CDI diklasifikasikan oleh CDC sebagai ancaman mendesak dalam laporan resistensi antibiotik 2019. Pada pasien dengan CDI terkait medis, 1 dari …

Read More »

Apoteker Harus Tau Kapan Sarankan Terapi Sembelit Sendiri atau Ke Dokter

Majalah Farmasetika – Konstipasi didefinisikan sebagai buang air besar kurang dari 3 kali per minggu disertai dengan mengedan dan sulit buang air besar yang keras dan kering. Sembelit adalah salah satu keluhan gastrointestinal yang paling sering terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara Barat. American College of Gastroenterology (ACOG) mencatat bahwa sekitar …

Read More »

Obat Psikedelik Nonhalusinogenik Bantu Kelola Kesehatan Mental

Majalah Farmasetika – Obat-obatan psikedelik menandakan pergeseran potensial dalam pendekatan untuk mengobati kesehatan mental, dengan peluang untuk tidak hanya mengobati, tetapi bahkan menyembuhkan penyakit mental yang kompleks seperti depresi dan gangguan stres pascatrauma. Obat psikedelik adalah zat psikoaktif kuat yang mengubah persepsi dan suasana hati. Mereka dapat mempengaruhi banyak proses kognitif. Umumnya …

Read More »

Tidur Nyenyak Pengaruhi Kadar Gula Darah

Majalah Farmasetika – Gelombang otak tidur nyenyak bisa menjadi faktor penting dalam mengatur gula darah. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi gelendong tidur dan gelombang lambat dapat memprediksi peningkatan sensitivitas insulin, yang selanjutnya menurunkan kadar glukosa. Penemuan ini menyoroti tidur sebagai penyesuaian gaya hidup potensial untuk meningkatkan kontrol gula darah dan mengelola diabetes. Selain …

Read More »

Indeks Massa Tubuh Obesitas Tingkatkan Resiko Kanker Gastrointestinal

obesitas

Majalah Farmasetika – Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kategori obesitas adalah 30 atau lebih yang dikaitkan dengan DM tipe 2, gangguan metabolisme, dan penyakit kardiovaskular (CVD). Kelebihan berat badan dapat menyebabkan 20% kanker; khususnya, obesitas dikaitkan dengan peradangan kronis yang merupakan faktor risiko kanker gastrointestinal (GI). IMT memengaruhi risiko kanker kolorektal. Studi saat …

Read More »

Penentuan Pengobatan Tak Bisa Hanya Gunakan Data Indeks Massa Tubuh

Majalah Farmasetika – American Medical Association (AMA) mengadopsi kebijakan mengenai penggunaan indeks massa tubuh (BMI/Body Mass Index) dalam pengobatan mengakui bahaya historisnya dan data yang terbatas. BMI menggunakan rumus sederhana untuk menentukan apakah seseorang kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan, dengan sebagian besar pakar kesehatan menyarankan BMI antara 18,5 …

Read More »