Download Majalah Farmasetika

Avalglucosidase alfa-ngpt, Obat baru untuk Penyakit Pompe

Majalah Farmasetika – Pada tanggal 6 Agustus 2021, Food and Drug Administration (FDA) Amerika mengadakan press release mengenai penyetujuan Nexviazyme sebagai terapi baru penyakit pompe untuk bayi berusia 1 tahun ke atas.

FDA memberikan persetujuan terhadap terobosan terapi obat Nexviazyme dari Genzyme Corporation dengan harapan dapat membantu dan mendorong pengembangan obat untuk penyakit langka seperti penyakit pompe atau yang dikenal juga dengan penyakit penyimpanan glikogen tipe II, defisiensi asam maltase dan glukogenosis tipe II.
Pada pasien dengan penyakit pompe ini terjadi kekurangan, bahkan tidak memiliki enzim yang berfungsi memecahkan gula kompleks di dalam tubuh.

Glikogen sebagai bahan bakar sel harus dipecah ke dalam bentuk glukosa, sebelum akhirnya dilepaskan ke dalam aliran darah. Namun pada penyakit pompe, gula kompleks glikogen tersebut akan terakumulasi di otot rangka dan jantung yang mana berpengaruh pada kelemahan otot hingga kematian dini akibat gagal pernafasan atau jantung. Penyakit ini termasuk penyakit genetik yang langka.

Merk dagang Nexviazyme ini mengandung zat aktif berupa avalglucosidase alfa-ngpt yang akan dipasarkan dalam bentuk sediaan intravena. Nexviazyme dinilai sebagai terapi pengganti enzim (ERT) yang dirancang secara khusus untuk menargetkan reseptor mannose-6-fosfat (M6P), jalur utama untuk penyerapan seluler yang akan mengurangi akumulasi glikogen dalam tubuh pada penyakit Pompe.

Berdasarkan penelitian terhadap 100 pasien secara acak, Nexviazyme memberikan efektivitasnya terhadap penyakit pompe. Selain itu, Nexviazyme ini diketahui dapat meningkatkan fungsi paru-paru yang serupa dengan terapi untuk pompe lainnya.
Avalglucosidase alfa-ngpt bekerja dengan cara menyediakan sumber GAA eksogen. M6P pada avalglucosidase alfa-ngpt memediasi pengikatan reseptor M6P pada permukaan sel dengan afinitas tinggi. Setelah mengikat, itu diinternalisasi dan diangkut ke dalam lisosom di mana ia mengalami pembelahan proteolitik yang menghasilkan peningkatan aktivitas enzim GAA.
Avalglucosidase alfa-ngpt kemudian memberikan aktivitas enzimatik dalam memecah glikogen. Untuk jalur metabolismenya sendiri belum diketahui secara pasti, namun porsi protein avalglucosidase alfa-ngpt diharapkan dimetabolisme menjadi peptida kecil dan asam amino melalui jalur katabolik.

Baca :  Koselugo (Selumetinib), Obat Baru untuk Kelainan Genetik Neurofibromatosis tipe 1

Dari sisi farmakokinetik, distribusi avalglucosidase alfa-ngpt memiliki volume distribusi avalglucosidase alfa-ngpt adalah 3,4 L pada pasien (Late-Onset Pompe Disease) LOPD dan rerata waktu paruh eliminasi plasmanya adalah 1,6 jam pada pasien (Late-Onset Pompe Disease) LOPD. Rata-rata klirens avalglucosidase alfa-ngpt adalah 0,9 L/jam.
Obat ini tidak luput dari efek samping umum seperti sakit kepala, kelelahan, diare, mual, nyeri sendi (artralgia), pusing, nyeri otot (mialgia), gatal-gatal, muntah, kesulitan bernafas (dispnea), kulit kemerahan (eritema), perasaan kesemutan, dan bekas luka pada kulit (urtikaria).

Tidak hanya itu, obat ini juga dapat memberikan efek samping yang serius diantaranya seperti hipersensitivitas (anafilaksis dan reaksi terkait infus), gangguan pernafasan, kedinginan serta peningkatan suhu tubuh.

Perlu diperhatikan pula pada pasien dengan gangguan fungsi jantung atau pernafasan yang rentan terhadap kelebihan volume cairan mungkin memiliki risiko lebih tinggi mengalami kegagalan kardiorespirasi akut yang serius.
Sumber :
https://www.fda.gov/news-events/press-announcements/fda-approves-new-treatment-pompe-disease
https://www.rxlist.com/nexviazyme-drug.htm#indications

Nexviazyme Approved for Late-Onset Pompe Disease

Share this:

About Adinda Naswa Putri

Saya merupakan mahasiswa semester 7 di jurusan Sarjana Farmasi Universitas Padjadjaran.

Check Also

ibuprofen

Kesulitan dalam Pemberian Paracetamol dan Ibuprofen Tanpa Resep kepada Anak-anak Dapat Mengakibatkan Kesalahan Dosis

Majalah Farmasetika – Hasil studi menunjukkan bahwa lebih dari 40% pengasuh melakukan kesalahan dosis saat …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.