Download Majalah Farmasetika
rokok-elektrik
pic : http://guldjianlaw.com/

Kasus Cedera Karena Rokok Elektrik Meledak Terus Meningkat

Majalah Farmasetika (V1N8-Oktober 2016). Masyarakat sangat menyadari akan bahaya rokok konvensional. Rokok elektrik sejak diperkenalkan pada tahun 2007 menjadi solusi alternatif yang inovatif karena kurang berbahaya bagi mereka yang masih menginginkan memperbaiki terapi nikotin mereka.

Ditemukan 15 pasien dirawat karena luka dari ledakan rokok elektrik

Rokok elektrik telah mendapatkan popularitas sebagai sarana alternatif untuk rokok konvensional. Secara internasional, rokok elektronik bahkan telah disahkan oleh ikatan dokter kesehatan masyarakat di Amerika, AAPHP (American Association of Public Health Physicians) sebagai alternatif yang kurang memiliki risiko substansial kematian.

Namun, baru-baru ini Medical Center  Universitas Washington merawat 15 pasien dengan luka dari ledakan rokok elektrik yang dihasilkan dari kerusakan komponen baterai lithium-ion. Diantara pasien tersebut mengalami luka bakar api (80%), luka bakar kimia (33%), dan cedera ledakan (27 %).

Selain itu, cedera ini telah mengakibatkan berbagai komplikasi termasuk gigi dan kehilangan jaringan lunak. perawatan luka, pencangkokan kulit, dan operasi yang diperlukan dalam banyak kasus. Situs dari cedera termasuk wajah (20%), tangan (33%), dan paha atau selangkangan (53%). Baterai lithium-ion yang ditemukan di rokok elektrik dapat menjadi terlalu panas dan meledak, yang dikenal sebagai “perpindahan termal.”

Kasus ledakan rokok elektrik terus meningkat

Pusat pengendalian racun di Amerika, The American Association of Poison Control Centers (AAPCC) melaporkan bahwa pada tahun 2014 lebih dari setengah dari yang dilaporkan kasus paparan rokok elektronik dan nikotin cair terjadi pada anak di bawah 6 tahun. Beberapa diperlukan kunjungan ruang gawat darurat dengan gejala yang paling umum  mual dan muntah. Bahkan terjadi kasus kematian yang terkait dengan konsumsi yang disengaja. Hingga 30 September 2016, AAPCC telah menerima laporan 1.237 kasus paparan perangkat rokok elektrik dan nikotin cair di semua usia.

Baca :  Studi Menunjukkan Kebiasaan Merokok Dapat Meningkatkan Risiko Kematian akibat Melanoma

Paparan rokok elektrik dan nikotin cair

Tahun Jumlah Kasus
2011 271
2012 460
2013 1543
2014 3783
2015 3073
2016 through September 30 1237

*Sumber : the AAPCC Report

Peran apoteker dalam edukasi rokok elektrik

Apoteker dapat memainkan peran penting dalam konseling pasien tentang bahaya produk rokok elektronik. Berikan edukasi agar pasien mengetahui untuk menjaga produk ini dari jangkauan anak-anak denga menyimpad di daerah yang terkunci. Ingatkan individu yang menggunakan produk ini untuk menyadari bahwa ada risiko cedera akibat ledakan rokok elektronik.

Sumber :

  1. Brownson EG, et al. Explosion injuries from e-cigarettes. N Engl J Med. 2016;375:1400-1402.
  2. The American Association of Poison Control Centers. E-cigarettes and liquid nicotine. aapcc.org/alerts/e-cigarettes/.
  3. http://www.pharmacytimes.com/contributor/jennifer-gershman-pharmd-cph/2016/10/e-cigarette-injuries-on-the-rise
  4. http://guldjianlaw.com/rise-in-injuries-caused-by-e-cigarette-explosions/
Share this:

About Nasrul Wathoni

Prof. Nasrul Wathoni, Ph.D., Apt. Pada tahun 2004 lulus sebagai Sarjana Farmasi dari Universitas Padjadjaran. Gelar profesi apoteker didapat dari Universitas Padjadjaran dan Master Farmasetika dari Institut Teknologi Bandung. Gelar Ph.D. di bidang Farmasetika diperoleh dari Kumamoto University pada tahun 2017. Saat ini bekerja sebagai Guru Besar di Departemen Farmasetika, Farmasi Unpad.

Check Also

Pasca Visitasi LAM-PTKes, Unpad Siap Buka Program Spesialis Farmasi Nuklir

Majalah Farmasetika – Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) akan segera membuka program studi baru, yaitu …

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.