farmasetika.com – Obat baru dengan aksi ganda yang dikembangkan dari hasil kerjasama antara perusahaan biopharmaceutical oncology firm Almac Discovery dan The Royal College of Surgeons in Ireland (RCSI) dapat digunakan untuk mengobati pasien kanker dimana pengobatan lainnya telah gagal, yakni radioterapi dan kemoterapi.
Dalam pengembangan obat selama 10 tahun, ALM201 telah memasuki tahap uji klinis pada tahun 2015 dan tim penelitian di RCSI sekarang telah menetapkan dosis maksimum yang mampu ditoleransi.
“Kita mulai dengan dosis obat yang rendah dan kemudian secara bertahap meningkat sehingga kita bisa menetapkan dosis terbaik untuk digunakan tanpa toksisitas. Kita telah melihat tidak ada toksisitas sama sekali, yang merupakan berita yang baik. ” ujar ketua peneliti Proffesor Tracy Robson dikutip dari pharmafile.com.
ALM201 awalnya direkayasa untuk mengobati kanker dengan defisiensi oksigen dan nutrisi tumor dengan memotong suplai darah, tetapi sejak obat ini telah menunjukkan kemampuan untuk menargetkan sel-sel induk kanker yang secara tradisional tahan terhadap radioterapi dan kemoterapi, dapat diartikan bisa memberikan harapan kepada pasien kanker yang tidak menanggapi pengobatan ini.
“Stem sel kanker adalah penghalang utama untuk suksesnya radioterapi dan kemoterapi serta dapat mengakibatkan kegagalan terapi ini,” kata Robson.
“Data awal kami menunjukkan bahwa ALM201 dapat mengubah sel-sel ini sehingga mereka tidak lagi resisten terhadap terapi ini.” lanjutnya.
Tim peneliti sekarang berencana untuk mulai memilih sukarelawan dengan kanker ovarium yang tidak menanggapi pengobatan sebelumnya dan yang memiliki ciri khas gen tertentu serta paling mungkin untuk menanggapi ALM201. Robson menambahkan bahwa jika hasil pengujian ini bisa menampilkan obat Data efikasi maka akan menarik otorisasi untuk mempercepat ketersediaannya di pasaran sekitar lima tahun kedepan.
Sumber :
New cancer drug could give hope to non-responsive patients. http://www.pharmafile.com/news/513320/new-cancer-drug-could-give-hope-non-reponsive-patients (diakses 19 Februari 2017)